Nina Wang
Nina Wang (terlahir Kung Yu Sum (bahasa Tionghoa: 龔如心, pinyin: Gŏng Rúxīn) (29 September 1937[1] – 3 April 2007) adalah perempuan Asia terkaya, dengan harta kekayaan bersih diperkirakan berjumlah AS$4,2 miliar pada saat kematiannya.[2] Wang adalah janda seorang jutawan kimia Hong Kong Teddy Wang (Wang Teh Huei, 王德輝), yang hilang pada 1990 setelah diculik. Awal kehidupanKung Yu Sum dilahirkan di Shanghai. Di sana ia menjadi teman bermain masa kecil Teddy Wang, anak lelaki Wang Din-shin, yang memiliki bisnis cat dan bahan kimia. Keluarga Wang pindah ke Hong Kong, dan bisnisnya kemudian dinamai Chinachem Group, dan akhirnya menjadi salah satu perusahaan terbesar dan paling kuat di Hong Kong yang berbasiskan divisi farmasi yang menguntungkan. Pada 1948, ketika ia berusia 11 tahun dan Teddy 15 tahun, mereka memperbarui persahabatan mereka, dan pada 1955 mereka menikah.[3] Nina dijuluki "Si Manis Kecil" ("Siu Tim Tim" atau "小甜甜" dalam bahasa Kantonis). Ia terkenal karena dua ekor kudanya dan kegemarannya mengenakan pakaian tradisional Tionghoa. Nina Wang adalah perempuan terkaya Asia, dan orang ke-35 terkaya di seluruh Asia, dengan jumlah kekayaan AS$4,2 miliar, menurut majalah Forbes. Itu berarti kekayaannya melampaui kekayaan Ratu Britania. PenculikanPada 12 April 1983, Mercedes keluarga Wang dibajak. Teddy Wang diculik dan dirantai pada sebuah tempat tidur selama delapan hari hingga Nina Wang membayar uang tebusan sejumlah $11 juta. Pada 10 April 1990, Teddy Wang diculik kembali. Setelah ia hilang, Nina mengambil alih kepemimpinan Chinachem dengan gelar "Chairlady" dan menjadikannya sebuah perusahaan developer besar. Wasiat yang dipertikaikanTeddy Wang dinyatakan meninggal pada 1999, meskipun jenazahnya tidak pernah ditemukan. Pertikaian menyangkut harta kekayaan Teddy mulai muncul dengan beredarnya setidak-tidaknya tiga wasiat yang berbeda di pengadilan. Wasiat yang paling awal, yang otentisitasnya tidak dipertikaikan, bertanggal 1960 dan membagi kekayaannya sama rata antara ayah Teddy (Wang Din-shin) dan Nina. Versi 1968 yang diterbitkan oleh Din-shin (otentisitasnya diragukan) memberikan seluruh kekayaannya kepada Din-shin. Wasiat ini dibuat setelah Teddy mengetahui bahwa istrinya mempunyai hubungan gelap dengan seorang pengusaha dari Dallas, Tony Dimirack. [butuh rujukan] Sebuah wasiat tahun 1990 (bertanggal sebulan sebelum penculikan Teddy) menyerahkan seluruh kekayaan kepada Nina dan mencantumkan frasa "satu kehidupan, satu cinta", dalam bahasa Inggris, sementara sisanya seluruhnya dalam bahasa Tionghoa, yang menyatakan bahwa keluarga Wang mengecewakan. Wasiat ini mempunyai tanda tangan yang menunjukkan bahwa pembuatannya disaksikan oleh kepala pelayan (butler) keluarga. Pada 21 November 2002, setelah pertempuran selama 171 hari di pengadilan, yang menampilkan sejumlah pengacara paling terkemuka di Hong Kong serta tuduhan-tuduhan bahwa Nina Wang berzina oleh Wang Din-shin, Hakim Pengadilan Tinggi David Yam menyatakan bahwa wasiat tahun 1990 itu adalah sebuah wasiat palsu dan menyerahkan semua kekayaan Teddy Wang yang diperkirakan berjumlah AS$128 juta kepada Wang Din-shin. Nina naik banding terhadap keputusan ini, namun kalah 2-1 dalam keputusan pada 28 Juni 2004. Uangnya diserahkan kepada Wang Din-shin. Pada 28 Januari 2005, Nina secara resmi dituduh melakukan pemalsuan dan dibebaskan dengan uang jaminan. Pada 16 September 2005, Pengadilan Banding Tertinggi membatalkan keputusan Pengadilan Tinggi sebelumnya, dan menyerahkan kekuasaan atas perusahaan Chinachem yang bernilai miliaran dolar kembali kepada Nina Wang. Pada 2 Desember 2005, para penuntut dalam kasus pemalsuan ini secara resmi menghentikan semua tuduhan dan praktis membebaskan Nina Wang dari semua tuduhan. KematianPada 4 April 2007, Chinachem mengumumkan bahwa Wang meninggal dunia di Rumah Sakit dan Sanatorium Hong Kong pada hari sebelumnya. Meskipun sebab kematiannya tidak diungkapkan, ada berbagai laporan yang menunjukkan bahwa ia mungkin menderita kanker kandungan.[4] Pada 13 April 2007, Chinachem mengukuhkan di berbagai surat kabar setempat di Hong Kong bahwa Wang mula-mula didiagnosis menderita penyakit yang tidak diungkapkan pada Februari 2004. Ia segera terbang ke Amerika Serikat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pada sebuah rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Harvard. Pada masa perawatannya yang berlangsung selama 3 tahun 2 bulan, berbagai pengobatan paling hebat telah dicoba, namun demikian akhirnya Wang takluk. Kontroversi sekitar sebab kematiannyaDalam sebuah wawancara dengan Apple Daily, yang terbit pada 8 April 2007, miliarder perkapalan Hong Kong Cecil Chao memukul balik miliarder judi Stanley Ho, yang mengklaim bahwa kematian Wang adalah akibat hidupnya yang terlalu kikir. Chao, yang telah mengenal Wang selama 40 tahun, mengungkapkan bahwa Pengadilan Tinggi mengambil keputusan yang mengalahkan Wang, dan tuduhan pemalsuan yang muncul berikutnya, adalah pukulan yang hebat untuknya sehingga kesehatannya sangat dirugikan. Chao juga memberikan penghormatan kepada Wang, yang berbunyi "Dalam diri Si Manis Kecil (nama julukan Wang), kita sama sekali tidak dapat merasakan arogansi seorang milyuner, ia tidak suka menjadi pusat perhatian, ia orang yang sangat rendah hati dan juga sangat cerdas." Pada 8 April 2007, keluarga Kung mengumumkan bahwa mereka telah menyusun sebuah daftar dengan 45 nama yang akan menjadi anggota 'komite pemakaman' untuk Nina Wang. Dalam sikap yang dianggap sebagian pihak jelas mencemoohkan, Ho tidak diundang untuk menjadi anggota komite itu. Keprihatinan tentang hartanya dan perkembangan lebih lanjutPada 8 April 2007, surat kabar Hong Kong Sunday Morning Post melaporkan bahwa Wang menyebutkan satu orang saja sebagai ahli waris tunggalnya dalam wasiatnya, seperti yang diungkapkan pengacaranya Jonathan Midgley. Berlawanan dengan laporan-laporan sebelumnya, Midgley juga menyangkal klaim-klaim bahwa wasiatnya menetapkan bahwa kekayaannya harus diberikan kepada badan amal. Dalam apa yang diyakini sebagai perubahan terakhir dalam kisah ini, orang yang diwakili oleh pengacara Jonathan Midgley dan yang mengklaim sebagai ahli waris tunggal dalam wasiat Wang, diyakini bukanlah anggota keluarga Kung. Pada 9 April 2007, surat kabar Hong Kong Apple Daily melaporkan bahwa keluarga Kung menekankan bahwa Nina Wang bermaksud menyumbangkan sebagian besar dari hartanya yang berjumlah miliaran dolar itu untuk membentuk sebuah dana amal untuk pengembangan kedokteran dan pendidikan di Tiongkok daratan. Menurut laporan itu, anggota keluarga Kung mengadakan sebuah 'rapat darurat' setelah mendengar pernyataan Midgley. Apple Daily juga menggambarkan klien Midgley sebagai seorang yang 'misterius'. Pada 10 April 2007, Apple Daily melaporkan bahwa mereka telah menanyai Midgley tentang klarifikasi harta Nina Wang. Midgley menyatakan bahwa kliennya adalah seorang individu dan bukan organisasi. Lebih jauh, ia dapat mengkonfirmasikan posisi kliennya sebagai ahli waris — dan ahli waris satu-satunya — dalam wasiat Wang. Midgley juga mengatakan bahwa pada tahap itu ia tidak dapat mengungkapkan dan menegaskan identitas kliennya lebih jauh, termasuk jenis kelamin, nama keluarga, dan apakah kliennya itu anggota keluarga Wang atau Kung. Namun ia kembali menyatakan bahwa niatnya untuk mengeluarkan wasiatnya atas nama kliennya beberapa hari lalu adalah 'mengklarifikasikan' versi dan spekulasi bahwa wasiat Wang menyatakan bahwa sebagian dari harta kekayaannya akan diberikan kembali lembaga amal, yang sama sekali tidak benar. Midgley menolak berkomentar apakah ia terlibat dalam penyusunan wasiat Wang. ObituariSementara pengungkapan identitas si ahli waris semakin mendekat, muncul spekulasi bahwa Teddy Wang masih hidup. Pada 13 April 2007, obituari Nina Wang diterbitkan di berbagai surat kabar Hong Kong. Namun, penyusunan obituari itu telah memicu spekulasi bahwa Teddy Wang memang masih hidup. Obituari itu memberikan kesan bahwa Teddy Wang sendirilah yang 'menerbitkan' obituari itu. Obituari itu tidak mengikuti tradisi Tionghoa bahwa nama Teddy Wang, yang secara hukum telah dinyatakan meninggal, diberi bingkai hitam, yang menggambarkan bahwa orang yang bersangkutan telah meninggal. Apple Daily bertanya kepada Wong Lai-chuen, bekas asisten pribadi Wang. Wong menjelaskan bahwa Teddy Wang "cuma menghilang saja", hingga memberikan kesan bahwa Nina Wang yakin betul bahwa suaminya masih hidup. Juru ramal Nina WangPada 19 April 2007, media massa di Hong Kong melaporkan bahwa wasiat terakhir Nina Wang yang disusun pada 2006 menyebutkan Chan Chun Chuen, juru ramal pribadinya, sebagai satu-satunya ahli warisnya. Pranala luar
Rujukan
|