Ngejot adalah tradisi memberikan makanan kepada para tetangga sebagai rasa terima kasih.[1] Tradisi Ngejot dilaksanakan oleh masyarakat Hindu dan Islam.[1] Bagi umat Hindu, tradisi ini digelar untuk Hari Raya Galungan, Nyepi dan Hari Raya Kuningan.[1] Dan bagi umat Islam, tradisi tersebut dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri.[2] Umat Islam di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali melestarikan tradisi ini dengan memberikan makanan dan minuman kepada tetangga sekitar rumah begitu juga dengan umat Hindu.[1]
Makanan yang diberi kepada tetangga sudah dalam bentuk siap saji dan kue serta buah-buahan.[1] Umat Hindu memberikan makanan berupa urap, lawar, daging babi, dan umat Islam memberikan makanan khas Lebaran seperti opor ayam.[1] Tradisi Ngejot sebagai simbol kerukunan antarumat beragama sehingga tetap mesra dan harmonis.[1] Tradisi ini juga sebagai simbol kemesraan dan tali persaudaraan antara Hindu dan Islam di tanah Dewata.[1] Tradisi ngejot bagi pemeluk agama Islam di Bali masih terjaga hingga saat ini, khususnya di daerah pedesaan.[2]
Referensi