Navteq (diperindah 'NAVTEQ') adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang berbasis di Chicago yang menyediakan data sistem informasi geografis (GIS) dan penyedia data utama peta navigasi elektronik. Perusahaan ini di beli oleh Nokia pada 2007/2008, dan digabungkan secara penuh ke dalam perusahaan untuk menjadi bagian dari unit bisnis Here. Unit ini kemudian dijual ke konsorsium pabrikan otomotif Jerman pada 2016.
Ikhtisar
Basis data peta yang dimiliki oleh Navteq adalah pengamatan langsung terhadap fitur geografis daripada bergantung kepada peta resmi pemerintah. Navteq menyediakan data yang digunakan diberagam aplikasi termasuk sistem navigasi kendaraan untuk banyak pabrikan otomotif, diperkirakan pangsa pasar Navteq mencapai 85%. Sebagian besar klien menggunakan Navte untuk menyediakan laporan arus lalu lintas di area utama metropolitan di Amerika Utara.
Navteq bermitra dengan pihak ketiga dan perusahaan lain untuk menyediakan layanan perangkat GPS portabel yang dibuat oleh Garmin, Lowrance, NDrive serta aplikasi berbasis situs seperti Yahoo! Maps, Bing Maps, and Nokia Maps.[3] Permainan penerbangan milik Microsoft, Flight Simulator X menggunakan data Navteq untuk mendapatkan kondisi visual terbaik untuk pembuatan medan otomatis.[4]XM Satellite Radio dan Sirius Satellite Radio menggunakan data Navteq untuk menunjukan data lalu lintas pada sistem navigasi. Data Navteq juga digunakan untuk sistem pelacak berbasis GPS dan GSM nutuk pelaku kejahatan seksual di Carolina Utara dan Georgia. Navteq juga menyediakan sistem grafik, jasa informasi, dan personal untuk penyiaran TV dan radio yang menggunakan jasa Navteq Media Services.
Pesaing utama Navteq adalah perusahaan asal Belanda yaitu TeleAtlas yang sekarang dimiliki oleh TomTom.
Penanganan kesalahan pada peta
Kesalahan pada peta ditangani menggunakan fitur Navteq Map Reporter yang didefinisikan sebagai "peralatan berbasis komunitas daring untuk mengusulkan perubahan pada peta milik Navteq".[5] API dari Navteq Map Report memungkinkan untuk manufaktur peralatan yang menggunakan map milik Navteq untuk menyediakan fitur pelaporan kesalahan di produk mereka.[6] Pengguna produk melaporkan bahwa fitur pelaporan kesalahan pada peta dibuat kurang baik padahal mereka melakukan laporan menggunakan laman Navteq Map Reporter.[6]
Sejarah
Karlin & Collins, Inc.
Perusahaan didirikan pada 1985 oleh Barry Karlin dan Galen Collins. Karlin yang berasal dari Afrika Selatan menyatakan bahwa ia mendirikan perusahaan karena frustasi dengan map kertas daerah San Fracisco, California. Karlin berpikir "pastinya akan menyenangkan jika ada seseorang yang duduk disebelah saya di dalam kendaraan yang memahami jalan".[7] Collins menciptakan sistem navigasi rintisan di area San Francisco. Namun, hasil pengujian menunjukan bahwa sistem dapat menunjukan sarah yang tidak mungkin. Collins menyadari bahwa sistem tidak hanya harus memiliki peta yang akurat tetapi juga harus memiliki data terperinci mengenai larangan berbelok, lajur satu arah, dan isu-isu lokal lainnya.
Mereka banyak ditolak oleh firma modal ventura untuk mendanai pembuatan database tetapi Presiden dari Budget Rent A Car menyarankan mereka untuk menghubungi T. Russell Shields, pengusaha asal Chicago dan pendiri dari Shield Enterprises Internasional yang memiliki spesialisasi dalam membangun basis hasar. Shield menyediakan dana sebesar US$500.000 sebagai pendanaan modal benih.[7]
Pada 1985, Karlin & Collins, Inc., yang berbasis di Sunnyvale, California memulai proyek pemetaan komperhensif area teluk San Francisco dan mendapatkan pendanaan lain sejumlah US$2,5 juta dari Prudential Bache. Karlin dan Collins menggunakan peta baru U.S. Census electronic map (TIGER files)yang dicocokan dengan foto dari udara. Mereka mempekerjakan orang untuk berkendara disetiap jalan dengan membawa Dictaphone untuk mengambarkan posisi mereka. Sebagai pengganti penggunaan GPS, mereka melacak lokasi kendaraan dengan sistem dead reckoningyang mengandalkan kompas giroskop.[7]
Pada 1987, mereka meluncurkan produk pertama mereka bernama DriverGuide yang merupakan kios yang berada di tempat penyewaan kendaraan dan lobi hotel serta petunjuk arah pengemudi yang dicetak. Mereka kemudian mengoperasikan mesin kios dengan biaya 50 sen, secara total terdapat 80 mesin kios senilai US$12.000 yang dipasang di area Teluk San Francisco dan menuai sukses. Shield menginvestasikan US$ 3 juta dengan persyaratan menjadikannya chief operating officer. Perusahaan kemudian berubah nama menjadi Navigation Tecnologies Corporation.
Suasana kompetitif cepat muncul dengan Etak, sebuah perusahaan yang terkenal dengan layanan yang sama. Etak menawarkan sistem dalam kendaraan yang menunjukan lokasi di peta tetapi tidak menawarkan petunjuk arah.
Navigasi Technologies Corporation (NavTech)
Pada 1990 perusahaan mengubah model bisnisnya, dibandingkan membangun kios perusahaan lebih memilih untuk menerbitkan lisensi peta yang bisa digunakan untuk produsen perangkat keras. Philips Electronics membeli perusahaan pada awal 1990an dan menginvestasikan US$600 juta untuk membangun pusat data untuk perangkat peta berbasis kendaraan. Karlin dan Collins keluar setelah akusisi tetapi Shields tetap bertahan dan menjadi CEO pada 1996.
Navteq
Philips dalam beberapa kesempatan berusaha untuk menjadikan Navteq perusahaan terbuka tetapi selalu gagal dan pada akhirnya rencana tersebut terwujud pada 2004. Navteq mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York (NYSE) dengan kode saham "NVT".
Kantor pusat Navteq berada di Chicago, Illinois. Navteq memiliki lebih dari 5.500 pegawai di seluruh dunia yang bekerja pada 202 kantor di 53 negara termasuk kantor regional di Veldhoven, Belanda dan Singapura. Navteq juga memiliki dan mengoperasikan pusat produksi utama di Fargo, Dakota Utara; Leon, Meksiko; Veldhoven, Belanda; dan Mumbai, India.[8]
Pada awak 2007, Navteq mengakusisi The Map Network, supplier peta pariwisata Ameria Serikat terbesar dan agen konvensi. Pada tahun yang sama, Navteq memindahkan kantor pusat mereka dari Kompleks Merchandise Mart Chicago ke Boeing Building. Pada September 2009, Navteq mengakusisi Acuity Mobile, sebuah perusahaan teknologi marketing ponsel.
Anak perusahaan dari Nokia
Pada 1 Oktober 2007 diumumkan bahwa Nokia akan mengakusisi Navteq dengan nilai mencapai US$8,1 miliar (€5,7 miliar). Pemilik saham Navteq menyetujui rencana ini pada Desember 2007. Komisi Eropa pada Juli 2008 menyetujui rencana akusisi ini.[9][10]
Sedangkan saingan utama Navteq yaitu Tele Atlas diakuisisi oleh TomTom pada 2008.
Akuisisi Trapster
Pada Desember 2010, Navteq membeli Trapster, sebuah perusahaan kecil berbasis di California yang menyediakan informasi gratis mengenai jebakan kecepatan, kamera lampu merah, gangguan di jalan berdasarkan konten yang dibuat oleh komunitas. Trapster merupakan finalis dari kompetisi 2008 Global LBS Challenge. Juru bcara Navteq mengatakan bahwa "Navteq percaya data yang berbasis komunitas memiliki peran kritikal pada konten lokasi".[11]
Integrasi Layanan Nokia Lokasi dan Perdagangan
Pada 2011, Nokia menggumumkan Navteq akan sepenuhnya digabungkan dengan Nokia, dan Larry Kaplan sebagai CEO akan mendampingi sampai akhir tahun dan kemudian meninggalkan perusahaan.[12] Perusahaan baru berdiri dengan nama Nokia Location & Commerce, yang akan dipimpin oleh Michael Halbherr dan diawaki oleh mantan karyawan Nokia dan Navteq. Nokia juga menggumumkan bahwa akan menutup dua kantor Navteq di Malven, PA dan Bonn, Jerman[13] berpengaruh kepada 300 pekerja.[14]
HERE
Pada 2012, merek baru bernama HERE diperkenalkan oleh Nokia Location & Commerce.[15]
Pada 3 Agustus 2015 Nokia menggumumkan kesepakatan penjualan HERE kepada konsorsium pabrikan otomotif Jerman yaitu Audi AG, BMW Group dan Daimler AG dengan valuasi mencapai €2,8 miliar.[16] Konsorsium akan bersamaan memiliki HERE dan terus beroperasi sebagai entitas bisnis mandiri dan melayani pelanggan yang berasal dari luar pemilik[17]
^"Nokia - Our structure". "Nokia corporation". Diakses tanggal 25 November 2013. Our HERE business, which though 2012 operated under the Location & Commerce name, develops a range of location-based products and services for consumers[...]
^"Nokia completes next stage of transformation with agreement to sell HERE to automotive industry consortium at an enterprise value of EUR 2.8 billion". Nokia Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-16. Diakses tanggal 10 August 2015. Nokia today announced an agreement to sell its HERE digital mapping and location services business to a consortium of leading automotive companies, comprising Audi AG, BMW Group and Daimler AG (the "Consortium"). The transaction values HERE at an enterprise value of EUR 2.8 billion with a normalized level of working capital and is expected to close in the first quarter of 2016, subject to customary closing conditions and regulatory approvals.
^"German Carmakers Buy Nokia's HERE Mapping Unit for $3 Billion". The New York Times. Diakses tanggal 10 August 2015. The three automakers have taken an equal share in Nokia's mapping unit, and the transaction is expected to close by the first half of next year. The companies added that they would continue to run HERE as a separate business.