NaganandaNagananda adalah sebuah lakon yang dimainkan menggunakan Bahasa Sansekerta yang merupakan gubahan dari Harsa.[1] Nagananda menceritakan riwayat seorang pahlawan Buddha yang bernama Jimutawahana tentang kehidupannya yang dimulai dari perkawinan, pengusiran takhta, dan pengorbanannya.[1] Lakon Nagananda dilakukan dalam lima babak.[1] Lakon ini sangat terkenal di Indonesia.[1] Tokoh-tokoh yang terlibat dalam lakon ini antara lain Jimutawahana yang menjadi pangeran dari Kerajaan Viyadharas.[2] Jimutawahana memiliki ayah yang bernama Jimutaketu yang juga adalah Raja dari kerajaan Viyadharas.[2] Ada juga Templat:Wiswawasu yang merupakan Raja dari Kerajaan Siddha yang memiliki seorang putra bernama Mitrawasu dan seorang putri bernama Malayawati.[2] Tokoh lainnya yang muncul dalam lakon Nagananda adalah Sangkhachuda, pangeran dari Naga yang mengendarai Garuda, Atreya yakni seorang yang berasal dari kasta Brahmana, Sunanda yang merupakan penjaga pintu, dan Vita sebagai parasit.[2] Lakon ini mengambil banyak latar di sebuah tempat yang menggambarkan istana dari Raja Siddha dan juga beberapa bagian yang menggambarkan Gunung Malabar.[2] Referensi |