Museum Flora dan Fauna Tarakan adalah sebuah museum yang memamerkan berbagai macam flora dan fauna endemik baik dari Pulau Tarakan maupun dari daerah lain di Kalimantan Utara.[1] Museum ini berlokasi di kelurahan Pamusian, Kota Tarakan. Museum ini diresmikan oleh Wali Kota Tarakan Sofian Raga pada 6 November 2017 dan dikelola Dinas Lingkungan Hidup Kota Tarakan.[2]
Museum ini juga dikenal dengan nama "Rumah Bundar". Penampang bagian atap bangunan ini melengkung menyerupai sisi bundaran drum sehingga masyarakat sekitar menamakan bangunan ini "rumah drum" atau "rumah bundar". Rumah bundar didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1938 dan bergaya arsitektur Queens Head. Fungsi awalnya sebagai rumah dinas pegawai sipil Belanda di Tarakan. Keberadaan pegawai sipil ini terkait dengan kedudukan Tarakan sebagai pusat pemerintahan Asisten Residen yang dibentuk tahun 1935.[3]
Berdasarkan pernyataan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Kota Tarakan, Museum Flora dan Fauna Rumah Boendar Tarakan telah dinonaktifkan sejak 2020. Museum ini tidak lagi terbuka untuk umum sebagai museum dan berencana akan dialihkan fungsinya. Penonaktifan museum ini terkait dengan pengelolaan yang dinilai tak sesuai lagi dengan misi museum, dan berkurangnya koleksi flora dan fauna yang masih terawat[4].