Bermain saham adalah sebuah pertaruhan, meski banyak analisis yang digunakan untuk membaca gerak perubahan harga saham. Namun, di dunia ini tidak ada yang pasti, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Film Money Monstermemperlihatkan bagaimana campur tangan manusia merusak harga saham sebuah perusahaan, dan membuat orang lain merugi. Lee Gates (George Clooney) adalah seorang presenter TV kenamaan, dia merupakan pembawa acara program berjudul Money Monster. Sebuah program yang mengulas mengenai keadaan saham perusahaan di Wall Street. Tak jarang, Lee Gates memberi saran kepada para pemirsanya untuk membeli atau menjual saham perusahaan tertentu. Suatu ketika, saat Lee Gates sedang membawakan acara, tiba-tiba datang seorang pria bernama Kyle (Jack O’Connell) membawa pistol dan masuk kedalam studio Money Monster dan menyandra Lee Gates di depan TV. Alasannya melakukan itu, karena saham yang dianjurkan untuk dibeli oleh Lee Gates ternyata harganya jatuh dan membuat Kyle kehabisan uang. Perusahaan tersebut bernama Ibis yang dipimpin CEO bernama Walt Camby (Dominic West). Kyle menyandra Lee Gates untuk mendapatkan alasan dari pihak yang bertanggung jawab mengapa saham Ibis bisa mendadak jatuh dan membuat dirinya merugi.
Proyek film Money Monster sudah diumumkan oleh Deadline pada 7 Februari 2012, ketika Daniel Dubiecki meluncurkan produksi filmnya The Allegiance Theater. Perusahaan ini akan menjadi yang pertama memproduksi film tersebut.[6]
Bulan Oktober 2012, pengambilan gambar dijadwalkan mulai pada awal 2013.[7] Juli 2014 diumumkan bahwa produksi akan dimulai setelah Clooney menyelesaikan film Coen brothers berjudul Hail, Caesar!,[10] dan pengambilan gambar utama film ini dimulai di New York City 27 Februari 2015.[15][16][17][18][19][20]
Rilis
Bulan Agustus 2015, Sony Pictures Entertainment menetapkan tanggal rilis pada 18 April 2016.[21] Namun akhirnya, tanggal tersebut diundur menjadi 13 Mei 2016.[2] Hingga September 17, 2016[update], Money Monster mengumpulkan penghasilan sebesar $41 juta di Amerika Utara dan $52.3 di wilayah lain, dengan total seluruh dunia mencapai $93.3 juta, sedangkan anggaran yang dikeluarkan sebesar $27 juta.[2]