Syekh Misyari bin Rasyid bin Gharib bin Muhammad bin Rasyid Al-'Afasi Al-Muthairi[1] (bahasa Arab: مشاري بن راشد بن غريب بن محمد بن راشد العفاسي المطيري; lahir 5 September 1976) adalah seorang qari, hafiz dan imam berkebangsaan Kuwait.[2][3][4] Ia belajar di Fakultas Qur'an Universitas Islam Madinah, yang mengkhususkan diri dalam sepuluh qira'at dan tafsir.[5] Alafasy telah merilis album-album nasyid. Ia bernyanyi dalam bahasa Arab, Inggris, dan Prancis hanya dengan suaranya, tanpa alat musik pengiring.[6] Al-Afasy banyak dikenal karena resital Al-Quran dan nasyid yang dilantunkannya. Salah satu nasyidnya yang sangat populer yang berjudul Qolbi Ashghiir (My Small Heart). Al-Afasy sering muncul dalam acara pembacaan Al-Quran di televisi-televisi di kawasan Timur Tengah Amerika dan Eropa.
Kehidupan dan karier
Mishary Al Afasy diakui untuk suara yang indah dan pembacaan unik Quran. Banyak pembaca datang untuk meniru gaya bacaannya.
Ia belajar Quran di College of the Holy Quran di Universitas Islam Madinah(Kingdom Of Saudi Arabia). Dia hafal seluruh Quran dalam dua tahun 1992-1994 dan kemudian belajar yang mengkhususkan diri dalam sepuluh pembacaan Al-Qur'an. Dia telah membaca Quran untuk Sheikh Ahmed Abdulaziz Al-Zaiat, Sheikh Ibrahim Ali Shahata Al-Samanodei, dan Sheikh Radwan Abdurarea. Dia terkesan sejumlah reciters besar Quran dengan bacaannya.
Mishary Al Afasy adalah Imam dari Grand Mosque (Kuwait), dan setiap Ramadhan ia memimpin Shalat Taraweh di Masjid ini. Dia sangat sering memimpin doa Tarawih di UAE dan negara-negara tetangga lainnya di Teluk.
Pada tahun 2007, ia mengunjungi dua masjid di Amerika Serikat: Islamic Center Irvine' (ICOI) di California dan Islamic Center Detroit (ICD) di Michigan.
Al Afasy memiliki 2 Saluran Ruang khusus dalam pembacaan Al-Qur'an, yang pertama adalah Alafasy TV dan yang kedua adalah Alafasy Q.
Penghargaan
Pada 25 Oktober 2008, Alafasy dianugerahi Atab Creativity Oscar pertama oleh Arab Creativity Union di Mesir. Acara ini disponsori oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa sebagai pengakuan atas peran Alafasy dalam mempromosikan prinsip dan ajaran Islam.[7]
Hadiah dan kehormatannya
Perintah Dewan Kerjasama Teluk.
Penghargaan Oscar untuk Pencipta Arab dan Sertifikat Keunggulan dalam Kreativitas.
Dihormati sebagai duta kebahagiaan.
Setelah memenangkan tempat kedua dalam referendum Arab Net.
Menerima gelar figur artistik sempurna pertama dalam referendum majalah Zahrat Al-Khaleej.
Dapatkan klip datang Bader us di tempat keempat sebagai klip tujuan terbaik.
TV Al-Afasy menduduki peringkat pertama sebagai saluran keagamaan yang paling banyak ditonton.
Nasyid
Thalaal Badru
Inta Miin
Adfaita
Anal Abdu
Rahman Ya Rahman
Syair Aya Man Yadail Fahm
Syair Aya Man Yadail Fahm merupakan karya Abu Muhammad Alqosim bin Ali Hariri yang kemudian di bacakan oleh Syeikh Misyari Rasyid dengan lantunan merdunya menjadi populer. Teks syair:
Wahai orang yang mengaku memiliki pemahaman, sampai kapan berkhayal
Kau menyembunyikan dosa dan aibmu, dan membuat kesalahan dan mengulanginya
Tidakkah kamu nggak merasa malu, bukankah ubanmu telah memperingatimu
Tidak ada keraguan dalam nasihat, telingamu juga tidak tuli
Bukankah kematian telah memanggilmu, bukankah suara kematian sering terdengar
Tidakkah kamu takut ketika kesempatan itu hilang, maka berhati-hati dan perhatikanlah
Sudah berapa kali kamu acuh dalam kelalaian, kamu berjalan dengan penuh angkuh
Dan kamu malah fokus dalam kesenangan hawa nafsu, seakan-akan kematian tidak ada
Sampai kapan kamu akan menjauhkan dari kebaikan, sampai kapan kamu menunda-nunda
Kebiasaan buruk telah mendarah daging dalam dirimu, aib-aib yang terus-menerus menyatu dan menumpuk
Jika kamu membuat marah Tuhanmu, kamu tidak merasa gelisah
Tapi kalau usaha duniamu gagal, mamu merasa gundah dan merasa tersiksa
Jika pundi-pundi uang berada di hadapanmu, kamu menari sebagai tanda bahagia
Jika keranda mayat lewat di hadapanmu, kamu merasa sedih padahal sebenarnya kamu nggak sedih
Kamu selalu menolak nasihat kebaikan dari orang, bahkan kamu benci dan lari dari nasehat itu
Tapi kamu malah ikut orang yang berdusta, dan orang yang mengadu domba dan mendapat kerugian
Kamu berjalan dengan penuh hawa nafsu, selalu memburu uang dengan berbagai tipu
Kamu lupa dengan gelapnya liang lahat, dan tidak pernah merenungi kelak apa yang terjadi
Jika keberuntungan tidak berpihak kepadamu, tentu kemalangan yang akan menimpamu
Jika kamu mengabaikan nasehat, hatimu pasti akan diliputi rasa gelisah
Di Padang mahsyar nanti kamu akan menangis darah dan bukan air mata, disaat kamu melihat realita yang sebenarnya
Di mana keluargamu tidak ada yang peduli, bahkan pamanmu sekalipun
Bayangkan jika kamu diantar sebagai jenazah, menuju liang lahat serta diselimuti tanah
Padahal kamu sudah menyerah terhadap kematian, menuju lubang yang lebih sempit dari lubang jarum
Di sana tubuhmu sudah terbujur, digerogoti cacing dan hewan tanah
Sampai terdengar suara jeritan yang kesakitan,dan tulang-belulang mulai remuk dan hancur
Maka setelah itu tidak ada jalan pilihan, di mana semua perbuatanmu akan ditampakkan
Jembatan telah dibentangkan, di atas api neraka yang menyala-nyala bagi para pendosa
Berapa banyak orang alim menjadi tersesat, dan juga orang terpandang menjadi orang terhina
Dan berapa banyak orang alim yang tertipu, dan ia mengatakan semua urusannya jadi runyam
Maka bersegeralah wahai jiwa yang tenggelam, (untuk melakukan kebaikan) yang dapat memaniskan pahitnya sesuatu
Karena usia kan segera selesai, tapi kamu belum meninggalkan amalan tercela
Jangan selalu bergantung pada masa atau waktu, meskipun hidupmu menyenangkan dan selalu bahagia
Sampai kamu seperti orang yang tertipu, oleh ular yang menyemburkan bisanya
Turunkan pandanganmu dari hawa nafsu karena kematian akan segera menjemputmu
Dan menjalari kerongkonganmu dan kematian tidak akan menahan diri jika telah datang waktunya
Jauhilah sikap memalingkan wajah, jika dibantu dengan baiknya nasibmu
Dan jagalah tutur kata jika dilawan, suatu kebaikan bagi orang yang menjaga lisannya
Bantulah saudaramu yang sedang kesusahan, dan percayalah jika ia mengadukan nasibnya
Dan jika kamu merasa kurang amalannya, suatu keberuntungan bagi orang yang menyempurnakan amalannya
Dan sandangilah mereka yang hidupnya merasa dalam kekurangan, dengan banyaknya pemberian atau sekedarnya
Dan jangan bersedih jika kekurangan harta karena sedekah, dan jangan juga ambisi terhadap dunia (sampai menghalangimu untuk bersedekah)
Dan akhlak tercela jadikanlah musuh, biasakan tanganmu untuk selalu memberi
Jangan dengarkan celaan dan ejekan, jauhkan juga tanganmu dari kebatilan
Bekali dirimu dengan kebaikan, dan tinggalkan segala sesuatu yang membawa kerugian
Siapkan perahu untuk mengarungi lautan kehidupan, serta waspadana berhati-hatilah terhadap ganasnya ombak kehidupan
Wahai saudaraku dengan ini aku mewasiatkan kepadamu, telah kusampaikan nasihat sebagaimana orang lain telah menyampaikan
Maka beruntunglah bagi orang yang telah melangkah, dengan budi pekerti ku ia menerapkan dalam dirinya
^"News Details". iacad.gov.ae. Diakses tanggal 24 March 2020.
^إسلام ويب (15 April 2009). "نبذة عن حياة الشيخ مشاري العفاسي". Islamweb. Diakses tanggal 23 March 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)