Minyak bayi (baby oil), pada istilah umum, merupakan minyak penguat yang digunakan untuk menjaga Kulit tetap lembut dan fleksibel. Biasanya digunakan pada bayi untuk menjaga "kulit bayi yang lembut", tetapi sering kali digunakan orang dewasa untuk perawatan kulit dan pemijatan.
Kulit bayi terutama pada bayi prematur, merupakan kulit yang sensitif, tipis, dan rapuh. PH netral pada permukaan kulit secara signifikan mengurangi perlindungan melawan pertumbuhan bakteri yang berlebih. Lapisan Kulit Ari dan lapisan perlindungan epidermis belum tumbuh secara sempurna. Konsekuensinya kulit akan kering, terinfeksi, terkelupas, terbentuknya lecet, dan kurang melindungi suhu tubuh. Pengaplikasian beragam minyak terhadap bayi yang baru lahir secara rutin umum ditemukan di berbagai negara. Secara umum, minyak-minyak ini digunakan untuk membersihkan, untuk menjaga kelembaban kulit, dan melindungi permukaan kulit. Sebagai tambahan, minyak bayi bisa digunakan untuk memijit bayi dan sebagai bahan tambahan pada losion dan krim.[1][2]
Bahan
lebih tipis dibandingkan orang dewasa dan
Minyak bayi dapat diklasifikasikan berdasarkan formular dasar dari produknya. Produk tersebut berbasis dari:
Komponen tipikal pada minyak bayi menggunakan produk minyak mineral dengan kemurnian yang tinggi seperti liquid paraffin (INCI: paraffinum liquidum) dan vaseline (INCI: petrolatum). Komponen ini tidak berbau dan tidak berasa, telah teruji dan diterima oleh dokter kulit, tidak membuat alergi, hidrofobik, dan tidak mengandung pestisida dan herbisida. Bahan pengawet dan antioksidan tidak diperlukan karena berbeda dengan minyak sayur, tidak ada risiko bau tengik ketika kontak dengan parafin.[3] Tetapi, penggunaan minyak mineral di kosmetik dikritisi. Perusahaan kosmetik alamiah mengklaim bahwa penggunaan minyak mineral menyebabkan penyumbatan kulit. Produsen kosmetik konvensional, dokter kulit, dan ahli kimia kosmetik berargumentasi menentang hal tersebut dan penelitian tidak mampu menunjukan perbedaan statistik pengaruh dari minyak parafin dan minyak nabati terhadap penetrasi kulit dan penyumbatan kulit.[4][5] Bertentangan dengan hal itu, minyak berbasis-petrolium memiliki efektivitas baik terhadap fungsi pertahanan kulit bahkan pada kulit bayi prematur.[6]
Jangan menyamakan Minyak nabati dengan minyak esensial, mereka berbeda walaupun keduanya berasal dari tumbuhan.[7]
Penggunaan
Minyak bayi banya digunakan sebagai produk perawatan kulit dan prinsip penggunaannya adalah menjaga kelebaban kulit. Dalam praktiknya, aplikasi minyak bayi dapat diaplikasikan pada beragam penyakit kulit seperti Atopic dermatitis, Xeroderma,Psoriasis dan kondisi Dermatitis lainnya.[7] Minyak bayi juga bisa digunakan sebagai minyak pijat pada bayi yang baru lahir, hal ini merupakan tradisi yang ditemukan di Indina dan negara asia lainnya sejak dahulu kala.[2]
Referensi
^Chiabi, Andreas; Kenmogne, Maguerite Hortence; Nguefack, Seraphin; Obadeyi, Bolaji; Mah, Evelyne; Meka, Franck Zeh; Tchokoteu, Pierre-Fernand; Mbonda, Elie; Ekoe, Tetanye (December 2011). "The empiric use of palm kernel oil in neonatal skin care: Justifiable or not?". Chinese Journal of Integrative Medicine (dalam bahasa Inggris). 17 (12): 950–954. doi:10.1007/s11655-011-0938-1. ISSN1672-0415. PMID22139548.
^ abKulkarni, Anjali; Kaushik, Jaya Shankar; Gupta, Piyush; Sharma, Harsh; Agrawal, R. K. (September 2010). "Massage and touch therapy in neonates: The current evidence". Indian Pediatrics (dalam bahasa Inggris). 47 (9): 771–776. doi:10.1007/s13312-010-0114-2. ISSN0019-6061.
^Stamatas, Georgios N.; de Sterke, Johanna; Hauser, Matthias; von Stetten, Otto; van der Pol, André (May 2008). "Lipid uptake and skin occlusion following topical application of oils on adult and infant skin". Journal of Dermatological Science. 50 (2): 135–142. doi:10.1016/j.jdermsci.2007.11.006. ISSN0923-1811. PMID18164596.
^ abcSarkar, Rashmi; Podder, Indrashis; Gokhale, Narendra; Jagadeesan, Soumya; Garg, Vijay K. (19 April 2017). "Use of vegetable oils in dermatology: an overview". International Journal of Dermatology (dalam bahasa Inggris). 56 (11): 1080–1086. doi:10.1111/ijd.13623. ISSN0011-9059. PMID28421610.