Milka Planinc
Milka Planinc (nama gadis: Malada; pengucapan [mîːlka plǎnint͡s]; 21 November 1924 – 7 Oktober 2010) adalah seorang politisi Yugoslavia berdarah Kroasia. Ia menjadi Perdana Menteri Republik Federal Sosialis Yugoslavia dari 1982 hingga 1986, wanita pertama yang menduduki jabatan itu. Planinc adalah kepala pemerintahan wanita pertama di negara komunis yang diakui.[1] Kepala negara sekaligus kepala pemerintahan wanita pertama di negara komunis adalah Khertek Anchimaa-Toka dari Republik Rakyat Tuva yang hanya diakui sebagian negara.[2] Kehidupan awalPlaninc dilahirkan dengan nama Milka Malada dari keluarga berdarah campuran Kroasia dan Serbia[1] di Žitnić, sebuah desa kecil dekat Drniš, Dalmasia. Ia awalnya bersekolah, tetapi karena Perang Dunia II, ia putus sekolah.[3] Ia bergabung dengan Liga Pemuda Komunis pada tahun 1941,[3] yang merupakan tahun penting dalam kehidupan Planinc dan untuk negaranya. Jerman Nazi menginvasi Yugoslavia dan membagi-bagi negara itu menjadi wilayah Jerman, Italia, Hungaria dan Bulgaria.[4] Setelah itu, gerakan perlawanan yang dikenal sebagai Partisan dibentuk, dipimpin oleh Marsekal Josip Broz Tito.[4] Planinc ingin sekali bergabung dengan Dewan anti-Fasis untuk Pembebasan Nasional Yugoslavia, namun dirinya belum cukup umur.[4] Saat berusia 19 tahun, Planinc bergabung dengan Partisan dan menjadi pengikut setia Tito.[4] Pada 1944, ia bergabung dengan Partai Komunis Yugoslavia.[5] Ia menjadi komisaris daerah Brigade Dalmasia ke-11 yang tugasnya mengajarkan prinsip dan kebijakan partai, dan memastikan kesetiaan anggota partai.[4] Planinc menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja untuk Partisan dan Partai Komunis, dan ketika mereka menguasai seluruh wilayah, Planinc mendaftar di Sekolah Tinggi Administrasi di Zagreb untuk melanjutkan pendidikannya.[6] Komandan partisan Simo Dubajić menuduh Planinc terlibat dalam pembantaian pascaperang di Kočevski Rog.[7] Pada tahun 1950, ia menikah dengan seorang insinyur bernama Zvonko Planinc.[1] Pasangan itu dikaruniai seorang putra dan seorang putri.[6] Karier politikPlaninc mulai mengejar karier politiknya dalam Liga Komunis Kroasia. Mengambil spesialisasi dalam pendidikan, agitasi, dan propaganda, dan pada tahun 1959 ia terpilih menjadi anggota badan eksekutif Komite Sentral Kroasia.[8] Setelah bertugas di berbagai jabatan di Zagreb, sebagai Sekretaris Majelis Rakyat Trešnjevka pada tahun 1957 dan kemudian Sekretaris Urusan Kebudayaan Kota Zagreb pada tahun 1961, ia menjadi Sekretaris Komite Liga Komunis Kota Zagreb, dan Sekretaris Pendidikan Republik Sosialis Kroasia pada tahun 1963, posisi yang ia pegang sampai 1965.[8] Jabatan tinggi partai belum ia dapatkan sampai tahun 1966 ketika dia terpilih menjadi anggota Presidium Liga Komunis Kroasia (LCC), dan kemudian komite eksekutif LCC pada tahun 1968.[8] Setelah peristiwa Musim Semi Kroasia, kepemimpinan LCC dihapus, dan Planinc menjadi presiden Komite Sentral pada tahun 1971.[8] Ia lalu memenjarakan Franjo Tuđman, Marko Veselica, Dražen Budiša, Šime Đodan dan Vlado Gotovac dan orang-orang lain yang terlibat.[9] Ketika Tito meninggal pada 1980, ia mengusulkan rencana untuk rotasi delapan pemimpin, di mana posisi ketua akan digilir di antara mereka.[8] Pada tanggal 29 April 1982, Konferensi Federal Aliansi Sosialis Rakyat Pekerja Yugoslavia menyetujui daftar menteri yang diajukan oleh Planinc, dan pada tanggal 15 Mei 1982 sebuah sesi gabungan dari dua kamar Majelis Nasional melantiknya sebagai kepala Dewan Eksekutif Federal; jabatan yang setingkat dengan perdana menteri.[10] Dia menjadi wanita pertama yang menempati jabatan tinggi dalam sejarah 64 tahun negara itu.[10] Planinc membentuk badan pemerintahan baru, Komite Eksekutif Federal, yang terdiri dari 29 anggota.[10] Semua anggota komite ini adalah anggota baru, kecuali lima anggota komite lama.[10] Konstitusi 1974 telah membuat pemerintah pusat memiliki otoritas yang sangat sedikit, karena kekuasaan dibagi menjadi republik yang terpisah.[11] Planinc mencoba untuk meningkatkan wewenang pemerintah pusat dan mencari aliansi internasional dengan mengadakan kunjungan ke Inggris, Amerika Serikat, dan Moskwa. Meskipun kunjungannya ke Washington memberinya janji dukungan ekonomi, kunjungannya ke Moskwa ia sebut "tidak ada yang hilang tapi tiada jua yang didapat".[12] Planinc mengajukan pengunduran diri pada Oktober 1985, meski tidak disetujui.[13] Masa jabatannya berakhir pada Mei 1986, dan tak lama kemudian, ia menjadi anggota Komite Sentral LCY.[14] Kehidupan pascapolitikIa menghabiskan sisa waktunya menyaksikan runtuhnya Uni Soviet, robohnya Tembok Berlin dan pertikaian antara Kroasia dan Serbia.[14] Pada 1993, suaminya meninggal, dan pada 1994, putranya Zoran melakukan bunuh diri.[1] Dari akhir 1990-an hingga kematiannya, Planinc bergantung pada kursi roda dan jarang meninggalkan apartemennya.[15] Ia tinggal di Zagreb sampai akhir hayatnya pada 7 Oktober 2010, berusia 85 tahun. Ia lalu dikebumikan di Pemakaman Mirogoj.[16] Referensi
Sumber
|