Milan Kundera (UK/ˈkʊndərə,ˈkʌn-/,[1][2] Ceko: [ˈmɪlanˈkundɛra]simakⓘ; 1 April 1929 – 11 Juli 2023) adalah seorang novelis Prancis kelahiran Cekoslowakia.[3] Kundera tinggal dalam pembuangan di Prancis sejak 1975 dan dinaturalisasi pada 1981. Kewarganegaraan Cekoslowakia-nya dicabut pada 1979 tetapi ia memperolehnya kembali pada 2019.[4]
Karya Kundera yang paling terkenal adalah The Unbearable Lightness of Being. Buku-bukunya dilarang oleh rezim komunis di Cekoslowakia hingga kejatuhan rezim tersebut pada Revolusi Beludru pada 1989. Kundera hidup hampir sepenuhnya dalam kemisteriusan; ia jarang berbicara di depan media.[3] Dia telah berkali-kali menjadi kandidat penerima Nobel Sastra.[5][6]
Biografi
Kundera lahir pada 1929 di Purkyňova ulice, 6 (Jalan Purkyňova 6) di Brno, Cekoslowakia, dalam sebuah keluarga kelas menengah. Ayahnya, Ludvík Kundera (1881-1971), pernah menjadi murid komposer Leoš Janáček, seorang musikolog dan pianis penting yang menjadi ketua Akademi Musik Janáček di Brno dari 1948 hingga 1961. Kundera belajar main piano dari ayahnya dan kemudian belajar tentang musikologi dan komposisi musik. Pengaruh dan referensi musikologis dapat ditemukan dalam karya-karyanya; ia bahkan pernah memasukkan sebuah notasi musik di dalam tulisannya untuk menjelaskan maksudnya. Kundera merupakan sepupu dari penulis dan penerjemah Czechnya Ludvík Kundera. Ia terlahir ke dalam generasi orang Czech muda yang hanya sedikit atau bahkan tidak pernah merasakan Republik Cekoslowakia pra-perang dunia yang demokratis. Ideologi mereka sangat dipengaruhi oleh pengalaman Perang Dunia II dan penjajahan Jerman di Ceko. Ketika remaja, ia bergabung dengan Partai Komunis Cekoslowakia yang berhasil merebut kekuasaan pada 1948. Kundera menyelesaikan pendidikan menengahnya di Gymnázium třída Kapitána Jaroše di Brno pada 1948, kemudian belajar sastra dan estetika di Fakultas Kesenian Universitas Charles di Praha. Setelah dua semester, Kundera pindah ke Fakultas Film di Akademi Seni Pertunjukan Praha dan mempelajari penyutradaraan film dan penulisan naskah.
Pada 1950, studinya sempat tercampuri urusan politik. Kundera dan penulis John Trefulka dikeluarkan dari partai atas dasar "aktivitas anti-partai." Trefulka menggambarkan kejadian ini di dalam novellanya, Pršelo jim štěstí (bahasa Inggris: Happiness Rained On Them, 1962). Kundera juga menggunakan peristiwa ini sebagai inspirasi untuk tema utama novelnya, Žert (bahasa Inggris: The Joke, 1967). Pasca kelulusannya dari Akademi pada 1952, Fakultas Film menunjuknya sebagai seorang dosen sastra dunia. Pada 1956, Kundera kembali diterima ke Partai dan dikeluarkan lagi pada 1960. Kundera bersama penulis komunis reformis lainnya seperti Pavel Kohout sempat terlibat dalam kegiatan Musim Semi Praha pada 1968. Periode singkat aktivitas reformis ini akhirnya dilibas oleh invasi Soviet atas Cekoslowakia di bulan Agustus 1968. Kundera tetap berkomitmen pada pandangan mereformasi komunisme Czechnya. Bersama penulis Václav Havel ia menulis dengan tegas bahwa intinya semua orang harus tetap tenang dan "belum ada yang dipenjara karena pendapatnya" dan "makna Musim Gugur Praha pada akhirnya akan lebih penting daripada Musim Semi Praha." Namun pada akhirnya Kundera melepaskan mimpi-mimpi reformisnya dan pindah ke Prancis pada 1975. Selama beberapa tahun ia mengajar di Universitas Rennes.[7][8] Kebangsaan Czechnya dilepasnya pada 1979, dan sejak 1981 ia menjadi warganegara Prancis.[9]
Karya
Meskipun karya puitis Kundera pada awalnya sangat pro-komunisme,[10][11] namun novelnya sulit diklasifikasikan secara ideologis. Kundera terus menerus bersikukuh agar dipandang sebagai seorang novelis, dan bukan sebagai seorang penulis politik atau penulis perlawanan. Komentar politik sudah hilang sepenuhnya dari karya-karyanya (khususnya setelah The Unbearable Lightness of Being) kecuali dalam hubungan komentar tersebut terhadap tema-tema filosofis yang lebih luas. Gaya fiksi Kundera yang bernuansa filsafat dan sangat terinspirasi karya novelis Robert Musil serta filsafat Nietzschean,[12] juga digunakan oleh penulis Alain de Botton dan Adam Thirlwell. Kundera terinspirasi tidak hanya oleh penulis Renaisans seperti Giovanni Boccaccio dan Rabelais, tetapi juga oleh Laurence Sterne, Henry Fielding, Denis Diderot, Robert Musil, Witold Gombrowicz, Hermann Broch, Franz Kafka, Martin Heideggerd, dan Miguel de Cervan. Yang terpenting mungkin Cervantes karena Kundera merasa paling berutang padanya.
Kundera pada awalnya menulis dalam bahasa Ceko. Sejak 1993, ia menulis novelnya dalam bahasa Prancis. Dalam periode antara 1985 hingga 1987 ia menyunting kembali terjemahan Prancis dari karya-karyanya sebelumnya. Hasilnya, seluruh bukunya hadir dalam bahasa Prancis dengan suara yang masih orisinil. Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Sebuah perbincangan mendetail mengenai karya Milan Kundera dalam bahasa Inggris, yang aslinya ditulis oleh Jan Čulík untuk Kamus Biografi Sastra Amerika Serikat, tersedia di situs Universitas Glasgow.[13]
The Joke
Dalam novel pertamanya, The Joke (1967), Kundera menggambarkan secara satir sikap totalitarianisme di era komunis. Kundera juga dengan sigap mengkritik invasi Soviet pada 1968. Akhirnya, ia masuk dalam daftar hitam di Cekoslowakia dan karya-karyanya dilarang di sana.
Life is Elsewhere
Novel kedua Kundera berbahasa Prancis berjudul La vie est ailleurs diterbitkan pada 1973. Versi Ceko juga diterbitkan dengan judul Život je jinde pada 1979. Novel ini berlatar Cekoslowakia sebelum, ketika, dan sesudah Perang Dunia II. Life is Elsewhere merupakan sebuah potret satir atas kehidupan seorang penyair fiktif Jaromil, seorang idealis muda dan sangat naif yang terlibat di dalam skandal-skandal politis.
The Book of Laughter and Forgetting
Pada 1975, Kundera pindah ke Prancis. Di sana ia menerbitkan The Book of Laughter and Forgetting (1979), yang mengisahkan penduduk Ceko yang melawan rezim komunis dengan berbagai cara. Di satu sisi, buku ini merupakan sebuah kombinasi yang agak kurang lazim berisi novel, antologi cerpen, dan pikiran sang penulis. Di sisi lain, buku ini juga merupakan karya yang mengeset tema bagi karya-karya lainnya selama di pembuangan. Para kritikus memperhatikan ironi bahwa negara yang tampaknya digambarkan oleh Kundera ketika ia berbicara tentang Cekoslowakia di dalam bukunya "tidak lagi ada di sana karena pendefinisian ulang politis belakangan" yang merupakan "sejenis penghilangan dan kemunculan kembali" yang dijelajahi Kundera dalam bukunya.[14] Buku ini diterbitkan dalam bahasa Ceko dengan judul Kniha smíchu a zapomnění pada April 1968 oleh penerbit 68 Publishers di Toronto.
The Unbearable Lightness of Being
Karya Kundera yang paling terkenal, The Unbearable Lightness of Being, dipublikasikan pada 1984. Buku ini menceritakan sifat tragis takdir seorang individual, dengan berteori bahwa satu kali masa hidup itu tidak ada apa-apanya di dalam skala konsep pengulangan abadi Nietzsche. Dalam sebuah alam semesta yang infinit, semua hal dipastikan akan berulang secara infinit. Pada 1988, sutradara Amerika Philip Kaufman merilis adaptasi film novel ini.
Immortality
Pada 1990, Kundera menerbitkan novel berjudul Immortality, novel terakhirnya dalam bahasa Ceko yang bersifat lebih kosmopolitan, lebih filosofis dan kurang politis. Novel ini menetapkan nada bagi novel-novelnya selanjutnya.
Gaya dan filsafat penulisan
Karakter Kundera sering secara eksplisit disamakan dengan figmen imajinasinya sendiri. Ia berkomentar dengan suara narasi orang pertama atas para karakternya dalam cerita-cerita yang sepenuhnya menggunakan narasi orang ketiga. Kundera lebih peduli terhadap kata-kata yang mengubah atau menjadikan karakter-karakternya dibanding penampilan fisik mereka. Dalam karya nonfiksinya, The Art of the Novel, ia mengatakan bahwa imajinasi pembaca secara otomatis menyelesaikan pandangan penulisnya. Sebagai sang penulis, ia ingin fokus pada hal yang penting, dan penampilan fisik bukanlah hal yang penting untuk mendapat pengertian mengenai sang karakter. Baginya, mungkin yang penting tidak termasuk penampilan fisik atau bahkan dunia interior (dunia psikologis) karakter-karakternya. Kadang sebuah gambaran atau kepribadian spesifik menjadi fokus idiosinkratik karakter.
François Ricard berpendapat bahwa Milan Kundera berkarya dengan tujuan satu karya besar dan tidak membatasi ide-idenya pada satu novel dalam satu waktu. Tema dan meta-tema miliknya muncul dalam seluruh karya besar. Setiap buku baru menampilkan tingkatan baru filsafatnya. Di antara meta-tema ini ada masalah pembuangan, identitas, kehidupan melampaui batasan (melampaui cinta, melampaui seni, melampaui keseriusan), sejarah sebagai pengulangan, dan nikmatnya hidup yang tidak terlalu "penting".[butuh rujukan] Banyak karakter Kundera yang dikembangkan agar menjadi penjelasan tema-tema tersebut dengan mengorbankan pengembangan inti kemanusiaan mereka. Karakter-karakternya cenderung tidak dijelaskan secara spesifik. Dalam satu novel sering kali muncul lebih dari satu tokoh utama, bahkan hingga sejauh tidak melanjutkan sebuah karakter dan memajukan plot dengan sebuah karakter yang sama sekali baru. Sebagaimana dikatakannya kepada Philip Roth dalam sebuah wawancara di The Village Voice: "Kehidupan intim dimengerti sebagai rahasia pribadi seseorang, sebagai sesuatu yang berharga, tidak dapat dilanggar, dasar keaslian seseorang.[15]
Novel-novel awal Kundera mengeksplor aspek-aspek tragis dan komedi totalitarianisme. Namun, ia tidak memandang karya-karyanya sebagai komentar politik. "Penghinaan terhadap totalitarianisme tidak pantas diberikan sebuah novel," kata Kundera. Menurut seorang novelis Meksiko Carlos Fuentes, "Apa yang menurut [Kundera] menarik adalah kemiripan antara totalitarianisme dengan "mimpi berkepanjangan dan indah mengenai sebuah masyarakat harmonis di mana kehidupan pribadi dan kehidupan publik menjadi satu dan semua manusia bersatu di sekeliling satu keinginan dan satu kepercayaan..."
Kundera menganggap dirinya sendiri sebagai penulis tanpa pesan. Sebagai contoh, dalam Sixty-three Words, sebuah bab di buku nonfiksinya The Art of the Novel, Kundera menuliskan pengalamannya ketika sebuah penerbit Skandinavia berpikir ulang untuk menerbitkan The Farewell Party karena pesan anti-aborsi di dalam novel tersebut. Kundera menjelaskan bahwa bukan hanya sang penerbit salah mengenai keberadaan pesan tersebut di dalam karya itu, tapi juga, "...saya senang dengan kesalahan tersebut. Saya telah sukses sebagai seorang novelis. Saya sukses menjaga ambiguitas moral situasinya. Saya tetap beriman dengan esensi novel sebagai seni, yaitu ironi. Dan ironi tidak peduli dengan pesan!"[16]
Dia juga mendiskusikan perihal musik dengan menganalisis musik rakyat Czechnya dan mengutip Leoš Janáček dan Bartók. Dalam perjalanannya berdiskusi mengenai musik, ia juga memasukkan potongan-potongan lagu ke dalam karyanya (misalnya, di The Joke), atau diskusi mengenai Schoenberg.
Kontroversi Miroslav Dvořáček
Pada 13 Oktober 2008, majalah mingguan Czechnya Respekt memublikasikan sebuah investigasi yang dilaksanakan oleh Institut Studi Rezim Totalitarianisme Czechnya,[17] yang menuduh bahwa Kundera pernah menuding seorang pilot Czechnya muda, Miroslav Dvořáček, dan membawanya ke polisi, pada 1950.[18] Tuduhan ini didasarkan pada sebuah laporan resor polisi yang ditandai dengan "Milan Kundera, murid, lahir 1.4.1929" sebagai informan mengenai keberadaan Dvořáček di sebuah asrama mahasiswa; info mengenai defekasi dari wajib militer dan tempat tinggalnya di Jerman diatribusikan kepada Iva Militká. Buron penangkapan, Dvořáček kabur dari Cekoslowakia setelah diperintahkan untuk bergabung dengan infanteri dalam sebuah pengecekan di akademi penerbangan; ia kemudian kembali ke Cekoslowakia sebagai seorang mata-mata sebuah agensi yang didirikan oleh eksil Cekoslowakia. Laporan polisi ini tidak menuliskan aktivitasnya sebagai seorang agen.[18] Dvořáček kemudian kembali secara rahasia ke asrama mahasiswa seorang mantan pacar temannya, Iva Militká. Militká sedang memacari (dan kemudian menikah dengan) seorang murid lain bernama Ivan Dlask, dan Dlask kenal dengan Kundera.[18] Laporan polisi tersebut menyebutkan bahwa Militká memberitahu Dlask siapa yang memberitahu Kundera mengenai siapa yang memberitahu polisi mengenai keberadaan Dvořáček di kota itu.[18] Meskipun para prosekutor komunis meminta hukuman mati, Dvořáček divonis hukuman 22 tahun penjara (dan didenda 10.000 koruna Cekoslowakia, propertinya diambil, dan tidak diberikan hak sipil),[18] dan berakhir dengan kerja paksa 14 tahun yang sebagiannya dihabiskan di tambang uranium.[19]
Setelah laporan Respekt tersebut (yang menyebutkan bahwa Kundera tidak mengenal Dvořáček), Kundera membantah pernah mengirimkan Dvořáček ke polisi,[19] menyatakan bahwa ia sama sekali tidak mengenal Dvořáček, dan bahkan tidak bisa mengingat "Militská". Pembantahan ini disebarluaskan dalam bahasa Ceko, namun dalam bahasa Inggris hanya tersedia sebagai parafrase singkat.[20] Pada 14 Oktober 2008, Arsip Keamanan Czechnya menyatakan bahwa tidak mungkin dokumen tersebut dipalsukan, tapi tidak berkomentar maupun menginterpretasi lebih jauh.[21]
Meskipun banyak kritikus di Republik Ceko menghina Kundera sebagai seorang "informan polisi", banyak juga yang mengkritik Respekt karena memublikasikan sebuah artikel yang tidak diriset dengan baik. Masalahnya adalah laporan polisi singkat yang menunjukkan bahwa Kundera memberitahu polisi mengenai Dvořáček tidak menyertakan tanda tangan maupun informasi dari kartu tanda pengenalnya. Kundera adalah representatif mahasiswa dari asrama yang dikunjungi Dvořáček dan tidak bisa dibuat tidak mungkin bahwa siapapun bisa saja melaporkan Dvořáček ke polisi dengan nama Kundera. Pernyataan-pernyataan kontradiktif oleh teman-teman Kundera disampaikan oleh koran-koran Ceko mengikuti skandal ini. Para kritikus juga menuduh bahwa Respekt menggunakan "skandal" Kundera ini untuk meningkatkan angka sirkulasi mereka. Sarjana sastra Praha Jakub Češka membuat sebuah analisis Barthian mengenai proses yang akhirnya mengubah Milan Kundera menjadi seorang informan.[22]
Dvořáček masih percaya bahwa ia dikhianati oleh Iva Militká, istrinya dan mengatakan bahwa ia meragukan bukti yang melawan Kundera.[23] Dlask meninggal pada 1990. Ia telah memberitahu istrinya, Militká, bahwa ia menyebut tibanya Dvořáček kepada Kundera.[24] Dua hari setelah skandal ini dipublikasikan secara meluas, sebuah klaim bantahan dibuat oleh sejarawan sastra Zdeněk Pešat. Ia menyatakan bahwa Dlask-lah sang informan, dan Dlask memberitahukan kepadanya bahwa dia telah "memberitahukan polisi".[25] Pešat yang waktu itu adalah anggota dari cabang Partai Komunis Cekoslowakia menyatakan bahwa ia percaya Dlask memberitahu tentang Dvořáček untuk melindungi pacarnya dari hukuman karena berkomunikasi dengan seorang agent-provocateur.[25] Karena nama Kundera muncul di laporan polisi tersebut, ini masih membuka kemungkinan bahwa Kundera memberitahu mengenai Dvořáček kepada polisi (dan tidak kepada cabang Partai Komunis) secara terpisah dari Dlask, atau ditrik oleh Dlask untuk melakukan hal itu.
Kehidupan pribadi
Kewarganegaraan Cekoslowakianya dicabut pada 1979, dan warga negara Prancis sejak 1981.[26] Ia tetap berhubungan dengan teman-teman Ceko dan Slovak di tanah airnya.[27] Namun, ia jarang pulang, dan ketika pulang selalu tanpa diketahui media.[3] Kundera meninggal setelah sakit berkepanjangan, di Paris pada 11 Juli 2023 pada usia 94 tahun.[28][29] Ia "memandang dirinya sebagai seorang penulis Prancis dan meminta agar karyanya dipelajari sebagai sastra Prancis dan diklasifikasikan demikian di toko buku".[30]
^ abc"Kundera rejects Czech 'informer' tag". BBC News. BBC. 13 Oktober 2008. Diakses tanggal 13 Oktober 2008. The Czech Republic's best-known author, Milan Kundera, has spoken to the media for the first time in 25 years...