Mikhail Petrovich Petrov (jenderal)
Mikhail Petrovich Petrov (bahasa Rusia: Михаил Петрович Петров; 15 Januari 1898 – Oktober/November 1941)[N 1] adalah seorang mayor jenderal Tentara Merah dan Pahlawan Uni Soviet. Lahir dari sebuah keluarga petani, ia berpindah ke Petrograd dan menjadi pengolah logam di Pabrik Putilov, tempat ia menjadi pemimpin skuat Pertahanan Merah dan bertarung di pertikaian Istana Musim Dingin. Ia bergabung dengan Tentara Merah dan bertarung dalam Perang Saudara Rusia. Pada masa antar-perang, Petrov menjadi perwira korps bersenjata dan bertarung sebagai komandan batalion tank pada masa Perang Saudara Spanyol. Atas kepemimpinannya, Petrov meraih gelar Pahlawan Uni Soviet pada 21 Juni 1937. Ia kembali ke Uni Soviet dan menjadi komandan korps tank, yang ia pimpin dalam invasi Soviet ke Polandia. Ia memimpin sebuah korps mekanika dalam tahap-tahap awal Operasi Barbarossa dan menjadi komandan Tentara ke-50 pada Agustus 1941. Ia menjadi komandan Front Bryansk pada Oktober 1941 dan terluka parah saat pertempuran terjadi di Kantung Bryansk. Kehidupan awal dan Perang Saudara RusiaPetrov lahir pada 15 Januari 1898 di Zalustezhye, bagian dari Kegubernuran Saint Petersburg, dari sebuah keluarga petani. Dari usia muda, ia bekerja sebagai tukang pembetul pemanggang bersama dengan ayahnya. Setelah lulus dari kelas empat, ia berpindah ke Petrograd dan bekerja sebagai pekerja metal di Pabrik Putilov, Petrograd dan juga sebagai seorang supir. Di Petrograd, ia menjalin kontak dengan Bolshevik. Pada Maret 1917, ia menjadi pemimpin skuat Detasemen Pertahanan Merah Petrograd ke-2. Petrov ikut dalam pertikaian Istana Musim Dingin pada Revolusi Oktober.[1][2] Ia bergabung dengan Tentara Merah pada 1918[3] dan bertarung dalam Perang Saudara Rusia. Pada 1920, ia menjadi anggota Partai Komunis Uni Soviet.[4][5] Tahun-tahun antar-perangSekitar tahun 1920, Petrov dipindahkan ke Asia Tengah dan bertarung dalam kebangkitan Basmachi. Ia kemudian bertarung melawan para pemberontak di Kaukasus sebelum dikirik ke Sekolah Infanteri Tambov, dimana ia lulus pada 1923. Saat di sekolah, ia ikut dalam kebangkitan Pemberontakan Tambov. Ia kemudian lulus dari Sekolah Politik Transkaukasia. Pada 1932, ia lulus dari kursus pemulihan komandan bersenjata.[1][6] Petrov kemudian bertugas sebagai komandan batalion pelatihan di Brigade Mekanika ke-1, sebelum bertarung dalam Perang Saudara Spanyol, dengan bertugas sebagai komandan batalion dalam brigade tank pimpinan Dmitry Pavlov dari Oktober 1936 sampai Juni 1937. Ia dianugerahi Ordo Bintang Merah pada 2 Januari 1937.[7] Pada 21 Juni, ia dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet dan Ordo Lenin atas kepemimpinannya. Kembali ke Uni Soviet, ia diangkat sebagai komandan batalion dan kemudian sebagai komandan brigade tank. Pada 1937, ia menjadi komandan divisi tank.[4] Pada Juni tahun tersebut, ia menjadi komandan Korps Mekanika ke-5.[5] Petrov juga menjadi seorang deputi Soviet Tertinggi Uni Soviet pada konvokasi pertamanya. Ia ikut dalam invasi Soviet ke Polandia pada September 1939, dimana ia memimpin kopres dalam Pertempuran Grodno.[8] Pada invasi tersebut, korps tersebut disuplai ulang dengan bahan bakar lewat parasut.[9] Pada 4 Juni 1940, ia diangkat menjadi mayor jenderal. Pada Juli 1940, ia menjadi deputi komandan Korps Mekanika ke-6. Pada bulan Oktober, ia menjadi inspektur pasukan Distrik Militer Khusus Barat. Pada 1941, Petrov lulus dari kursus akademik tinggi di Akademi Militer Staf Jenderal. Pada 11 Maret 1941, ia dilantik menjadi komandan Korps Mekanika ke-17,[4][3][5] yang ditugaskan di dekat Slonim.[10] Korps Mekanika ke-17 adalah formasi kekuatan kader yang dilengkapi dengan hanya 36 tank.[11] Perang Dunia IISetelahe invasi Jerman ke Uni Soviet pada 22 Juni 1941, korps Petrov bertarung dalam Pertempuran Białystok–Minsk. Korps tersebut awalnya ditugaskan di bagian belakang namun dipindah ke depan menuju Baranovichi untuk menghentikan pergerakan Jerman, setelah puncak awal serangan Jerman.[12] Pada 26 Juni, korps tersebut melakukan pertempuran pertahanan di sekitar Baranovichi, Stowbtsy, dan Minsk,[4] namun Korps Tentara XLVII (Termotorisasi) ditugaskan untuk mempenetrasikan pertahanan korps tersebut. Kalah jumlah, Korps Meknika ke-17 gagal melakukan perlawanan terhadap serangan tersebut dan sisanya berpindah ke wilayah timur menuju Berezina, dimana mereka terhubung dengan unit-unit Soviet lainnya.[13] Korps tersebut mengalami kekalahan besar dalam pertempuran tersebut dan pada 5 Juli menjadi bagian dari Tentara ke-21 setelah diperintahkan untuk berpindah ke Babruysk pada hari sebelumnya.[14] Pada 7 Juli, korps yang tak memiliki kendaraan bersenjata tersebut tidak hengkang dan pada bulan berikutnya, korps tersebut mundur ke kawasan Sukhinichi dengan Tentara ke-4. Korps tersebut kemudian dikonversikan dalam Brigade Tank ke-147 pada 1 Agustus.[15][16] Pada awal Agustus, Petrov dilantik menjadi komandan Korps Senapan ke-20 di kawasan Gomel. Pada 16 Agustus, ia menjadi komandan Tentara ke-50 Front Bryansk sebagai hasil dari arahan Stavka pada 14 Agustus.[17][18] Tentara ke-50 menjaga wilayah Bryansk dan Kaluga. Pada bulan Agustus, tentara tersebut melakukan serangan balasan yang berakhir dengan kegagalan terhadap Jerman di Sungai Desna.[19] Sektor tentara tersebut relatif tenang pada bulan September, dan sekitar masa tersebut, markas besar Tentara ke-50 dikunjungi oleh jurnalis Vasily Grossman.[20] Pada awal Oktober, tentara tersebut terpojok saat Operasi Pertahanan Orel-Bryansk, di sebuah wilayah yang dikenal sebagai Kantung Bryansk. Pada 7 Oktober, meskipun terperangkap di kantung pasukannya, Petrov menjadi komandan Front Bryansk setelah komandan front Andrey Yeryomenko secara salah kaprah dikabarkan tewas.[4][21] KematianTeedapat catatan berbeda tentang kematian Petrov. Menurut Aleksander Maslov, ia luka berat saat perang pecah di wilayah kantungnya dan meninggal pada 10 Oktober.[1] John Erickson menyatakan bahwa ia terluk saat perang dan disembunyikan oleh para prajuritnya di sebuah gubuk pemotong kayu dekat Karachev, dimana ia meninggal karena gangren pada 13 Oktober.[22] Pada 1956, putra Petrov, Alexander Petrov, menyelidiki sebab kematiannya. Alexander menyimpulkan bahwa ayahnya ditembak di bagian pinggulnya pada saat perang, dibawa ke desa Golynka dan disembunyikan di rumah keluarga Novokreshchenovy. Pada waktu itu, Petrov terkena gangren dan tidak dapat bergerak. Istri Novokreshchenov dikabarkan membuang mantel tuanya saat pasukan Jerman msnyatrobi rumah tersebut, dengan mengklaim ia adalah suaminya. Kelompok prajurit Soviet lainnya memindahkannya 7 kilometer (4,3 mi) ke sebuah kabin terisolasi. Karena gangren makin memburuk, para prajurit dan warga sipil membawanya ke Karachev untuk pengobatan. Ia menolak ajakan tersebut dan dikabarkan meninggal pada sepuluh hari kemudian.[23][24] Petrov dimakamkan di dekat desa Golynka di Distrik Karachevsky. Pada 1956, ia dimakamkan kembali di pemakaman Bryansk.[4][3][5] Catatan dan KutipanCatatanKutipan
Referensi
|