Michael H. Hart (28 April 1932) adalah seorang astrofisikawan Yahudi-Amerika, separatis kulit putih, dan seorang pengarang yang dikenal menulis buku The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History.
Buku The 100
Buku pertama Hart adalah The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History (1978), yang telah terjual lebih dari 500.000 eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam 15 bahasa.[1] Hart menempatkan Nabi Islam Muhammad di peringkat pertama, dikarenakan menurutnya, Muhammad SAW adalah orang-orang Arab biasa tapi memiliki pengaruh dengan efek yang masih bertahan hingga sekarang. Berbeda dengan Jenghis Khan, yang walaupun pengaruhnya lebih luas dibandingkan dengan yang dilakukan pengikut Muhammad SAW akan tetapi pengaruhnya tidak berlangsung lama. Ia juga memberikan kredit kepada Muhammad SAW sebagai Penyebar Pesan Tuhan Al-Qur'an yang berperan langsung dalam pengembangan Islam, tidak seperti Yesus yang walaupun Kristen memiliki penganut lebih banyak, namun ia tidak memiliki peran langsung yang signifikan dalam pengembangan teologi Kristen, yang peran tersebut menurut Hart lebih dipegang oleh Paulus dari Tarsus.[2]
Separatisme kulit putih
Hart mendeskripsikan dirinya sebagai separatis kulit putih dan aktif dalam gerakan-gerakannya.[3] Pada tahun 1996, Hart berpidato di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh organisasi separatis kulit putih milik Jared Taylor yaitu New Century Foundation, penerbit dari American Renaissance. Dia mengusulkan pembagian Amerika Serikat menjadi empat negara bagian: negara bagian kulit putih, negara bagian kulit hitam, negara bagian Hispanik, dan negara bagian ras campuran yang terintegrasi.[3]
Hart, yang merupakan seorang Yahudi, juga pernah terlibat dalam konfrontasi dengan David Duke yang melontarkan pernyataan antisemit pada konferensi American Renaissance di tahun 2006. David Duke adalah seorang mantan penyihir agung dari Ku Klux Klan dan mantan perwakilan negara bagian Louisiana. Laporan dari konferensi tersebut mengatakan bahwa Hart berdiri dan menyebut Duke seorang Nazi (dengan sumpah serapah), lalu angkat kaki keluar.[4]
Hart mengorganisir sebuah konferensi yang diselenggarakan di Baltimore di tahun 2009 dengan judul, Memelihara Peradaban Barat. Acara ini dipromosikan untuk membahas pentingnya mempertahankan "tradisi Yahudi-Kristen Amerika dan identitas Eropa." Beberapa pembicara yang diundang antara lain: Lawrence Auster, Peter Brimelow, Steven Farron, Julia Gorin, Lino A. Graglia, Henry C. Harpending, Roger D. McGrath, Pat Richardson, J. Philippe Rushton, Srdja Trifkovi, dan Brenda Walker.[4][5]
Bibliografi
Referensi
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Basis data ilmiah | |
---|
Lain-lain | |
---|