Mi jagung adalah mi yang dibuat dari pati jagung, atau kombinasi pati jagung dan tepung terigu. Tergantung dari proses dan bahan pembuatannya, tekstur dan rasa dari mi ini tidak memiliki perbedaan yang berarti dengan mi dari tepung gandum. Salah satu mi tradisional Korea, Olchaengi guksu (올챙이국수), dibuat dari tepung jagung dan umum ditemukan di provinsi Gangwon-do.[1]
Institut Pertanian Bogor mengembangkan mi jagung sejak tahun 2008, dilombakan pada ajang Internasional pada tahun 2009,[2][3] dan dipublikasikan tahun 2010. Mi ini dikembangkan sebagai substitusi mi gandum. Mi jagung berbahan baku jagung yang diproduksi dalam negeri, sedangkan mi gandum harus dibuat dari terigu yang diimpor. Sehingga produksi massal mi jagung berpotensi menekan beban devisa Indonesia.[4] Inovasi ini masuk ke dalam Program Riset Unggulan Strategis Nasional Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan oleh Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia dalam menyaingi mi komersial berbahan baku impor.[5] Produk ini memiliki potensi untuk diperkaya dengan nutrisi mikro[6] dan antioksidan.[7]
Akademisi IPB memaparkan bahwa bahan-bahan pembuatan mi jagung berkualitas tinggi adalah tepung jagung dengan ukuran granula maksimum 180 mikrometer atau lolos ayakan 80 mesh. Selain itu, dibutuhkan garam untuk meningkatkan elastisitas dan gliseril mono stearat untuk mengurangi kelengketan adonan terhadap mesin pembuatan mi.[8]
Secara nutrisi, mi jagung memiliki kandungan lemak lebih rendah dan serat pangan yang lebih tinggi.[4]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar