Metadon adalah sejenis obat opioid sintetik, digunakan sebagai analgesik dan untuk merawat kecanduan dari pengguna golongan opioid, seperti heroin, morfin dan kodein. Biasanya dikonsumsi sekali sehari. Mampu bertahan 24 jam, pengembangan turunan metadon dapat bertahan hingga 72 jam.[1][2]
Metadon dikembangkan di Jerman pada tahun 1937, terutama karena Jerman membutuhkan sumber internal opiat. Metadon adalah analog asiklik dari morfin, metadon bertindak pada reseptor opioid yang sama dan tentunya memiliki banyak efek yang sama. Metadon juga digunakan dalam mengelola sakit kronis, karena panjangnya durasi tindakan, efek sangat kuat, dan biaya yang sangat rendah. Metadon diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1947 oleh Eli Lilly and Company .[1]
Kontraindikasi
Penggunaan metadon tidak dapat diberikan kepada pasien dengan gangguan liver berat dan anak-anak di bawah 18 tahun. Obat ini juga tidak boleh diberikan ke pasien yang alergi (hipersensitif) terhadap metadon dan bahan lain yang dicampurkan dalam pembuatan obat tersebut. Beberapa pabrik pembuat metadon menyebutkan bahwa obat ini dapat menimbulkan efek samping yang merugikan pada pasien dengan asma akut, ketergantungan alkohol akut, pasien dengan cedera kepala yang mengalami peningkatan tekanan intrakranial (tengkorak), serta pasien yang mengalami kejang pada saluran empedu dan ginjal.[3]
Catatan kaki
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|