Mawie Ananta Jonie, (lahir di Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, 1940), adalah seorang penulis Indonesia dan sastra eksil Indonesia. la menempuh pendidikan tingginya di Akademi Jurnalistik Dr. Rivai di Jakarta. Kemudian pada tahun 1964 ia pergi ke Beijing dan sempat berkuliah di Akademi Bahasa Asing Beijing, kemudian juga belajar di Sekolah Tinggi Olahraga. Sejak tahun 1989, ia pindah ke Belanda, dan sejak itu di sana ia telah menerbitkan beberapa karya puisinya.[1]
Mulai menulis sejak masih Sekolah Guru Pendidikan Djasmani (SGPD) Negeri Padang. Karya-karyanya pernah dimuat dalam Harian Suara Persatuan dan Mingguan Mimbar Minggu. Sajak dan cerpennya juga dimuat di Bintang Timur, HR Minggu, Mingguan Jalan Rakyat Surabaya. Pada tahun 1963, ia sempat menjadi wartawan Bintang Timur dan pemimpin redaksi majalah bulanan Derap Pelajar yang diterbitkan oleh IPPI.
Hasil karya
Selama bermukim di RRT (sekarang dikenal RRT Republik Rakyat Tiongkok), sajak-sajaknya antara lain pernah dimuat di The Call, Kancah dan Mimbar lndonesia. Sejak tahun 1989 ia bermukim di negeri Belanda. Seperti para penulis eksil yang lain, Mawie Ananta Jonie juga menerbitkan tulisan-tulisannya di Kreasi, juga di majalah Arah dan Arena. Pada tahun 1994, buku kumpulan sajak pertamanya yang berjudul Nyanyian Persahabatan & Sebuah Surat Musim Bunga terbit di Kreasi No.18. Bukunya yang kedua, Janji pada Yang Mati terbit pada tahun 1998. la juga menjadi salah seorang yang tulisannya diterbitkan bersama dalam Yang Tertindas yang Melawan Tirani I (1997) dan Yang Tertindas yang Melawan Tirani II (1998).[2]
Rujukan
- ^ (Inggris) LastName, FirstName (1992). Menagerie : Indonesian fiction, poetry, photographs, essays. Jakarta: Lontar Foundation. ISBN 9798083520. halaman 236
- ^ (Indonesia) LastName, FirstName (2002). Di negeri orang : puisi penyair Indonesia eksil. Jakarta, Indonesia: Amanah Lontar bekerjasama dengan Yayasan Sejarah Budaya Indonesia, Amsterdam. ISBN 9798083423. halaman 250
Pranala luar