Masjid Taichung
Masjid Taichung (Chinese: 台中清真寺; pinyin: Táizhōng Qīngzhēnsì) adalah sebuah masjid di Nantun, Taichung, Taiwan.[2][3] Masjid ini adalah masjid keempat yang dibangun di Taiwan. SejarahSetelah melarikan diri dari Daratan Cina Utama dengan Pemerintah Nasionalis pada akhir Perang Sipil Tiongkok pada tahun 1949, beberapa Muslim Tionghoa tinggal di Tianzhong, Changhua. Untuk memenuhi melaksanakan ibadah, mereka melakukan ibadah di beberapa rumah. Salah satu rumah yang digunakan untuk beribadah adalah rumah Qi Yulao (耆于老). Ketika jumlah mereka bertambah banyak, rumah-rumah tersebut tak bisa menampung mereka semua. Bangunan awalSejak saat itu, mereka mulai merencanakan untuk membangun sebuah masjid pada tahun 1951 dengan dana yang dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk dari pemerintah Arab Saudi. Mereka memilih rumah bergaya jepang No.12 di gang 165, Jalan Zhongxiao (忠孝路), Distrik Selatan sebagai lokasi untuk Masjid Taichung.[4][5] Masjid tersebut memiliki luas 130 meter persegi. Setelah kunjungan dari Menteri Transportasi dari Arab Saudi pada bulan April 1975 yang melihat masjid tersrbut dalam kondisi yang sabgat buruk, Asosiasi Muslim Tionghoa kemudian diberi dana untuk mendirikan masjid Taichung baru di tempat baru.[2] Bangunan saat iniKarena kesulitan finansial, proyek pembangunan Masjid Taichung yang baru berhenti untuk sementara sampai 1989 sebelum berlanjut kembali sampai penyelesaiannya pada Agustus 1990.[6] Dengan tambahan bangunan dan peralatan, seluruh proyek pembangunan masjid selesai pada 1984 yang menghasilkan bangunan masjid yang saat ini masih digunakan di Dadun South Road (大燉南路).[7] AktivitasSalat lima waktu dilaksanakan secara teratur di masjid ini, termasuk salat Id.[8] Perpustakaan Masjid Taichung digunakan untuk berbagai kegiatan guna mengenalkan Islam kepada masyarakat umum. Pada tahun 1997, masjid tersebut mendatangkan Shan Yaowu (閃耀武), seorang muslim Tionghoa dari Myanmar, sebagai imam di masjid. Ia mempelajari hukum Islam dan lulus dari Universitas Al-Azhar, Kairo. Tugasnya adalah untuk melaksanakan urusan agama dan dakwah. Ia menghabiskan waktu selama empat tahun dan berkhotbah lebih dari 50 kali saat salat Jumat dan kemudian menyunting serta membukukan khotbahnya yang kemudian dikirim ke setiap masjid di seluruh Taiwan.[7] Pada bulan Mei 2003, masjid tersebut mendatangkan Bao Xiaolin (保孝廉), seorang lulusan dari Departemen Dakwah di Universitas Islam Madinah di Arab Saudi, sebagai wakil kepala yang bertanggung jawab melaksanakan urusan agama. Dia mengajak pemuda muslim Taiwan untuk datang ke masjid untuk mempelajari Al-Qur'an dan bahasa Arab selama liburan dan akhir pekan. Ia tak pernah lelah berusaha untuk meningkatkan pengetahuan muslim Taichung. ArsitekturSetelah pemilihan dewan masjid pada pada 1990, mereka membuat beberapa perluasan pada masjid, yang termasuk bangunan tiga tingkat, toko islami, restoran islam, asrama untuk imam, ruang kelas, dan pemakaman muslim. TransportasiMasjid Taichung dapat dicapai dengan naik shuttle bus no. 40, 30 dari first square taichung free menggunakan easy card, taksi dari Stasiun Taichung NT$. 150-NT$. 250, shuttle bus no. 73, 53 dari Stasiun Daqing, u bike dari Stasiun Daqing, berjalan ke utara dari Stasiun Daqing. shuttle bus 159 dari Stasiun Xinwuri. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Taichung Mosque. |