Masjid Muradie

Masjid Muradie
Xhamia e Muradies
Masjid Muradie di pusat Kota Vlorë
PetaKoordinat: 40°28′8.53″N 19°29′27.33″E / 40.4690361°N 19.4909250°E / 40.4690361; 19.4909250
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
MunisipalitasVlorë
NegaraAlbania
Koordinat40°28′09″N 19°29′27″E / 40.469049°N 19.490932°E / 40.469049; 19.490932
Arsitektur
Gaya arsitekturArsitektur Ottoman
Peletakan batu pertama1537
Rampung1542
Spesifikasi
Kubah1
Menara1

Masjid Muradie (Xhamia e Muradies) atau Masjid Utama (Xhamia e Plumbit) merupakan sebuah masjid di pusat kota Vlorë dan juga salah satu monumen kebudayaan Albania di kota tersebut. Masjid ini terletak di alun-alun Kota Vlorë yang dikelilingi oleh jalanan di keempat sisinya. Bangunan masjid ini terletak di sebelah barat Jalan Sadik Zotaj, sebelah selatan Jalan Lef Sallata, dan sebelah timur Jalan Papa Kristo Negovani.

Sejarah

Masjid ini dibangun pada tahun 1537 oleh arsitek terkenal di masa Kekaisaran Utsmaniyah, yakni Mimar Sinan yang juga merupakan arsitek utama dari Masjid Suleiman Istanbul.[1] Pembangunan masjid ini berlangsung selama lima tahun hingga akhirnya selesai dan diresmikan sebagai masjid di tahun 1542.

Bangunan masjid ini sempat ditutup sebagai tempat ibadah pada tahun 1960-an atas kebijakan ateisme negara pada masa rezim komunis di Albania dan mengalami beberapa kerusakan pada bagian serambinya. Namun, sejak keruntuhan rezim komunis Albania di tahun 1990-an, bangunan masjid ini kembali difungsikan sebagai tempat peribadatan bagi umat Muslim di Kota Vlorë.

Arsitektur

Struktur bangunan masjid ini terdiri atas bangunan utama dan menara masjid. Bangunan utama masjid memiliki luas ±10 hingga 11 meter persegi dengan tinggi menaranya sebesar 18 meter. Dahulu, masjid ini memiliki sebuah serambi yang kemudian hancur pada saat bangunan masjid ini ditutup sebagai tempat ibadah. Masjid ini memiliki kubah yang bertumpu pada sebuah dasar bersegi delapan, memiliki kaca-kaca yang melengkung, serta memiliki bentuk segitiga klasik di bagian atas dinding sampingnya. Susunan batu bata masjid ini pun tersusun atas dua lapis susunan bata yang mempunyai warna yang berbeda. Selain itu, terdapat pula perbedaan kontras antara tekstur, kualitas, ukuran, warna, serta susunan batu bata yang digunakan untuk membangun gedung utama masjid dengan menara masjid yang lebih banyak menggunakan batu pahat putih yang lebih besar.[1]

Galeri

Rujukan

  1. ^ a b "Religious buildings with the "Culture Monument" status". Republic of Albania National Committee for Cult. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 23, 2013. Diakses tanggal October 28, 2010.