Masjid Al Karomah
Masjid Jami' Al-Karomah adalah sebuah masjid tua di Kabupaten Probolinggo yang didirikan sekitar abad ke-19. Masjid ini terletak di Sambirampak Kidul, Kec. Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Masjid ini merupakan peninggalan Kyai Mursydi, seorang ulama besar yang hidup sekitar zaman pemerintahan Belanda di Indonesia. Di dalam masjid sebelah utara terdapat makam Kyai Mursydi yang menjadi tujuan wisata religi. SejarahMasjid Al Karomah diperkirakan dibangun sekitar pertengahan abad ke-19 oleh Kyai Mursydi. Pada awalnya ukuran masjid itu masih relatif kecil. Bangunan masjid diperluas lagi oleh cucu Kyai Mursydi, yaitu Kyai Badrus Sholeh agar dapat menampung jamaah yang lebih banyak. Sarana dan FasilitasSarana peribadatanKarpet Lantai ruang utama masjid ditutupi oleh karpet hijau sumbangan dari seorang dermawan Sambirampak Lor bernama H. Syam. Karpet sebanyak 6 gulung ini berwarna hijau terbuat dari bahan dasar wol. Perawatan karpet tersebut dikerjakan secara manual, setiap kamis malam dibersihkan dengan menggunakan air dan sabun Jumlah karpet penutup lantai utama 6 lembar, setiap lembarnya berukuran: panjang 12 meter dan lebar 1 meter, rata-rata beratnya 50 kg. Tenaga listrikTenaga listrik di Masjid Al Karomah difungsikan untuk:
Penggunaan listrik untuk kebutuhan penerangan di seluruh areal Masjid Al Karomah baik di gedung ataupun di taman dan halaman serta pagar menggunakan layanan listrik dari PLN. Suplai listrik yang diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan satu Meter tersendiri yang menyiapkan central box berkapasitas 20 KVA. Sebagai cadangan bila terjadi pemadaman dari pihak PLN, disiapkan juga sebuah mesin diesel atau generator berkekuatan 5 KVA. Selain untuk penerangan tenaga listrik ini juga dipergunakan untuk mesin-mesin Hydrofour dan AC di ruang perkantoran yang terdapat di lantai dasar masjid, rata-rata konsumsi listrik setiap bulannya adalah 10 KVA, dengan pembayaran rekening rata-rata sebesar Rp: 120.000/bulan. Sistem suara dan multimediaUntuk keperluan ibadah dan sarana informasi Masjid Al Karomah menggunakan sound system yang dikendalikan secara terpusat yang terletak pada ruang kaca sebelah kiri mihrab, dengan jumlah speaker sebanyak 4 channel yang terpasang di sekeliling kubah. Jumlah speaker keseluruhan sebanyak 4 channel. Sound system dikendalikan oleh 1 amplifier dan 1 (satu) buah mixer dan diawasi oleh satu orang yang bertugas secara secara konsisten baik siang ataupun malam hari. Fasilitas air, ruang wudu, kamar mandi, WCKeperluan air untuk bersuci di Masjid Al Karomah berasal dari satu buah sumur tua artesis dengan kedalaman 20 M, menggunakan mesin berkekuatan 1 PK dan 3 fase berkapasitas 60 liter per menit dan didistribusikan ke tempat-tempat wudu. Untuk kebutuhan air di tempat pembuangan air kecil digunakan satu buah mesin Hydrophore, ditambah satu tangki Hydrofor berkapasitas 140 liter. Mesin-mesin air tersebut menggunakan tenaga listrik sebanyak 5 PK. Tempat wudu terdapat di lokasi sebelah kanan masjid yaitu di sebelah utara. Tersedia 1 unit tempat wudu dengan keran air terbuat dari bahan stainless steel, terdiri atas 10 buah keran. Berarti pada saat yang bersamaan dapat melayani 10 hingga 11 orang berwudu sekaligus. Sedangkan toilet sebelah barat tempat wudu. Selain itu juga terdapat 1 kamar mandi dan WC. Keperluan air untuk wudu, kamar mandi dan toilet ini setiap hari dipasok air dari PAM yang berkapasitas 60 liter per menit. Remaja Masjid al KaromahRemaja masjid disingkat REMAS (Remas al Karomah) adalah perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan masjid al Karomah. Pembagian tugas dan wewenang dalam remaja masjid termasuk dalam golongan organisasi yang menggunakan konsep Islam dengan menerapkan asas musyawarah, mufakat, dan amal jama'i (gotong royong) dalam segenap aktivitasnya. Di Masjid al Karomah, organisasi pemuda remaja masjid al karomah didirikan pada tahun 2000 bertindak sebagai ketua pertama kali adalah Ustadz Hasan Juhanna dengan beranggotakan 40 remaja. Referensi
|