Markas Besar Timur Raya dan Borneo (bahasa Belanda: Hoofdkwartier Grote Oost en Borneo), adalah komando administrasi Belanda yang menggantikan kedudukan Komando Pasifik Barat Daya sebagai penyelenggara administrasi untuk wilayah Kalimantan dan Timur Raya (Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara). Mereka mengambil alih tugas sekutu saat Jepang menyerah pada tanggal 16 Agustus 1945, yang secara efektif menandai kembalinya Belanda di wilayah timur Indonesia.[1]
Sebuah kantor pusat yang terpisah didirikan untuk wilayah luas ini, yang terletak di Makassar. Wilayah yurisdiksi mereka termasuk wilayah Indonesia Timur sekarang, yang terdiri dari Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda Kecil (Bali-Lombok-Sumbawa-Flores-Timor) sebagai Komando Teritorial Nugini. Pada tanggal 15 Mei 1947, wilayah ini juga membagi Komando Pasukan Papua Nugini.[2]
Referensi