Pada tahun 1888, ia meninggalkan kariernya di teater untuk menikah dengan seorang pengacara muda yang sedang naik daun, Georges Laguerre.[2] Suaminya ini merupakan kawan dan pengikut dari jenderal Georges Boulanger, yang sangat ambisius secara politik. Laguerre mengenalkan Durand kepada dunia politik populis radikan dan mendorongnya untuk menulis pamflet untuk gerakan pendukung Boulanger. Namun, pernikahan mereka tidak bertahan lama. Pada 1891, pasangan ini berpisah setelah Durand mengambil pekerjaan menulis untuk Le Figaro, koran terdepan pada masa itu. Pada tahun 1896, koran tersebut mengirim Durand untuk meliput Congrès Féministe International (Kongres Feminis Internasional), seolah-olah untuk menulis artikel humor. Sekembalinya dari acara tersebut, ia menjadi seorang yang sangat berbeda, sehingga pada tahun berikutnya, yaitu pada 9 Desember1897, ia mendirikan koran harian feminis bernama La Fronde untuk melanjutkan apa yang dimulai koran La Citoyenne yang didirikan oleh Hubertine Auciert.[3]
Koran milik Durand dijalankan sepenuhnya oleh perempuan dan mengadvokasikan hak-hak perempuan, termasuk agar perempuan dapat menjadi pengacara dan dapat masuk ke École des Beaux-Arts, yang merupakan sekolah seni rupa Prancis yang ternama. Selain itu, tulisan-tulisan editorial koran tersebut menuntut agar perempuan dapat juga diberikan penghargaan Légion d'honneur dan supaya mereka dapat berpartisipasi dalam debatparlementer. Durand juga berusaha untuk mengorganisasi agar ada kandidat perempuan untuk pemilihan legislatif pada tahun 1910. Ketika Pameran DuniaExposition Universelle diadakan pada 1900 di Paris, Durand mengadakan Kongres untuk Hak Perempuan. Ia juga membangun kediaman musim panas untuk jurnalis perempuan di Pierrefonds, Oise di Picardie. Durand kemudian beralih ke aktivisme untuk perempuan pekerja dan membantu mengorganisasi beberapa serikat pekerja.
Marguerite Durand sangat antusias dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan. Ia merupakan seorang perempuan yang elegan dan anggun yang terkenal juga sering membawa singa peliharaannya, yang bernama "Tiger", berjalan-jalan di Paris. Ia merupakan tokoh penting dibalik pembangunan Cimetière des Chiens di pinggiran kota Paris di Asnières-sur-Seine, yang adalah pemakaman untuk anjing dan hewan peliharaan lainnya. Di sini lah singanya disemayamkan. Aktivisme Durand mengangkat profil feminisme di Prancis dan Eropa hingga mencapai tingkat kehormatan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Selama masa aktivismenya tersebut, ia juga mengumpulkan begitu banyak koleksi makalah yang kemudian ia berikan ke pemerintah pada 1931. Pada tahun berikutnya, Bibliothèque Marguerite Durand resmi dibuka di Paris. Pada tahun 2006, perpustakaan tersebut masih dibuka dan banyak peneliti yang bekerja di sana di bawah foto Durand.[4]
^Roberts, Mary Louise (Autumn 1996). "Acting Up: The Feminist Theatrics of Marguerite Durand". French Historical Studies. 19 (4): 1103–1138. doi:10.2307/286666. JSTOR286666.
Rabaut, Jean (1996). Marguerite Durand : (1864-1936) : "La fronde" féministe ou "Le temps" en jupons (dalam bahasa French). Paris: L'Harmattan. ISBN978-2738443380.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)