Manset rotator

Manset rotator
Pengidentifikasi
MeSHD017006
TA22461
FMA37018
Daftar istilah anatomi
10. Manset rotator: 11. Supraspinatus, 12. Subscapularis, 13. Infraspinatus, 14. Teres minor

Manset rotator adalah istilah anatomi yang diberikan pada sekelompok otot dan tendonnya yang bertindak menstabilkan bahu. Bersama dengan otot teres major dan deltoideus, keempat otot manset rotator menyusun 6 otot scapulohumerus (yang menghubungkan humerus dengan skapula) tubuh manusia.

Fungsi

Otot-otot itu berasal dari tulang belikat dan menghubungkan caput humeri membentuk manset di sendi bahu. Otot-otot itu penting karena memegang caput humeri (kepala lengan atas) di fossa glenoidalis tulang belikat yang kecil dan dangkal. Sendi glenohumerale sering menyerupai bola golf yang bertengger di tee golf. Selama terangkatnya lengan, manset rotator memampatkan sendi glenohumerale agar memungkinkan otot deltoideus yang besar agar mengangkat lengan lebih lanjut. Dengan kata lain, tanpa manset rotator, caput humeri akan tergeser naik sebagian dari fossa glenoidalis, mengurangi kemampuan otot deltoideus.

Beberapa ahli anatomi mempertentangkan kepentingan manset rotator. Menurut mereka m. biceps brachii adalah faktor utama dalam menjaga keutuhan tulang.

Otot yang menyusun manset rotator

Otot Origo di scapula Insertio di humerus Fungsi Persarafan
Otot supraspinatus fossa supraspinata tuberculum majus menarik lengan ke luar Nervus suprascapularis (C5)
Otot infraspinatus fossa infraspinata tuberculum majus rotasi ke samping lengan N. suprascapularis (C5-C6)
Otot teres minor margo lateralis tuberculum majus rotasi menyamping Nervus axillaris (C5)
Otot subscapularis fossa subscapularis tuberculum minus rotasi medial humerus N. subscapularis (C5-C6)

Jembatan keledai "SITS" sering digunakan untuk mengingat 4 otot manset rotator.

Cedera

Robeknya manset rotator

Kelompok tendon ini bisa robek, menimbulkan rasa nyeri dan membatasi gerakan lengan. Robekan manset rotator dapat terjadi menyusul trauma bahu maupun terjadi melalui "pakai dan robek" pada tendon di bawah acromion. Merupakan cedera yang sering diderita atlet yang sering melakukan lemparan berulang, seperti pelempar bola bisbol, gelandang sepak bola Amerika, perenang, dan petenis (karena gerakan servisnya). Umum dikaitkan dengan gerakan yang memerlukan gerakan atas kepala berulang maupun mendorong kuat.

Pergeseran manset rotator

Tinjauan sistematis penelitian yang relevan menemukan bahwa keakuratan pemeriksaan fisika itu rendah.[1] Uji Hawkins-Kennedy[2][3] memiliki sensitivitas sekitar 80-90% untuk mendeteksi pergeseran. Uji infraspinatus dan supraspinatus[4] memiliki spesifisitas 80-90%.[1]

Penanganan

Mengurangi nyeri dan bengkak

Sebagaimana semua cedera otot lainnya, R.I.C.E. modalitas yang direkomendasikan oleh dokter umum, dokter orthopaedi, terapis fisik, pelatih atlet, dan kiropraktor.

R=Rest I=Ice C=Compression E=Elevation

  • Rest berarti berhenti melakukan latihan atau gerakan apapun yang menimbulkan nyeri. Nyeri merupakan penanda robekan otot tidak sembuh dan robekan itu bertambah.
  • Icing mematikan rasa daerah itu untuk mengurangi nyeri dan juga mempersempit pembuluh darah untuk meminimalisasi bengkak dan memar. Takkan pernah pendinginan lebih dari 15-20 menit dalam waktu seperti pendinginan berlebihan akan menimbulkan cedera berbeda pada jaringan lunak.
  • Compression juga mengurangi bengkak.
  • Elevation sebenarnya tak dikenakan pada bahu kecuali saat membungkuk atau rebah. Bila otot yang robek ada di bawah jantung, darah dan serum bisa tertumpuk, menambah besar bengkak dan denyutan.

Terapi pemampatan dingin amat berguna untuk semua robekan dan tegangan otot karena mengurangi nyeri dan bengkak. Menggunakan selendang terapi pemampatan dingin selama 15 menit sebelum tidur dapat membantu mengurangi nyeri yang menyebabkan tidur malam yang gelisah.

Memperkuat

Manset rotator dapat diperkuat untuk merehabilitasi dan mencegah cedera bahu lebih jauh. Ada sejumlah latihan yang berbeda untuk otot-otot manset rotator setiap orang.

Penjelasan Awal Akhir
Yang paling efektif adalah abduksi samping, yang mengaktifkan supraspinatus, subscapularis dan infraspinatus. Abduksi menyamping melibatkan orang yang memilih halter yang ringan di awal latihan – tak lebih dari 3 kilogram. Pengangkat terletak di sisi bangku, dengan lengan di sampingnya dan agak memfleksikan siku. Halter kemudian harus dinaikkan ke langit-langit dengan sudut 45o, dengan lengan masih difleksikan dan mendekati tubuh, terpisah 2 detik naik dan 4 detik turun. Abduksi samping tak melibatkan teres minor, namun sedikit otot deltoideus, menjadikannya sebagai latihan bahu paling bagus.
Latihan lain adalah rotator eksternal yang disangga, untuk infraspinatus dan teres minor. Pengangkat harus duduk tegak lurus barbel, dengan lengan fleksi pada sudut 90o di siku dan lengan bawah diletakkan sejajar barbel. Memilih halter berbobot sedang jika baru mulai juga menaikkan halter hingga lengan bawah menunjuk. Perlahan halter merendah dan berulang, menggerakkan kedua lengan.
Latihan terakhir adalah peninggian samping dengan rotasi dalam (Lateral raise with internal rotation atau LRIR). Menggenggam halter di masing-masing tangan, pengangkat harus memutar lengannya ke dalam agar ibu jarinya yang dibuka menunjuk lantai – seolah pengangkat menuang minuman ke dalam kaleng. Kemudian pengangkat harus mengangkat lengannya ke samping, dengan ibu jari masih menunjuk ke bawah, hingga halter tepat di bawah bahu. Sasaran LRIR terutama supraspinatus.

Memperkuat manset rotator memungkinkan bertambahnya muatan di berbagai latihan. Bila angkat besi tidak bisa menambah beban yang dapat diangkat di latihan dorong (seperti pres bangku atau pres militer) dalam waktu panjang, memperkuat manset rotator sering dapat memungkinkannya mulai mendapat perolehan lagi. Memperkuat manset rotator juga mencegah cedera lebih jauh di sendi glenohumerale, menyeimbangkan rotator internal yang sering dominan dengan rotator eksternal yang lebih kuat. Akhirnya, melatih manset rotator dapat membentuk tubuh dengan baik, karena tanpa latihan rotator eksternal, rotator internal bisa tampak pendek, menyebabkan rasa sesak, yang sering memberi manifestasi sebagai bahu yang bundar pada seseorang.

Bedah

Bila manset rotator robek, bedah biasa diperlukan untuk melekatkan kembali tendon pada tulang.[1]

Gambar tambahan

Rujukan

  1. ^ a b Hegedus EJ, Goode A, Campbell S; et al. (2007). "Physical Examination Tests of the Shoulder: A Systematic Review with Meta-analysis of Individual Tests". doi:10.1136/bjsm.2007.038406. PMID 17720798. 
  2. ^ ShoulderDoc.co.uk Shoulder and Elbow Surgery. "Hawkins-Kennedy Test". Diakses tanggal 2007-09-12.  (video)
  3. ^ Brukner P, Khan K, Kibler WB. "Chapter 14: Shoulder Pain". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-10. Diakses tanggal 2007-08-30. 
  4. ^ ShoulderDoc.co.uk Shoulder and Elbow Surgery. "Empty Can/Full Can Test". Diakses tanggal 2007-09-12.  (video)

Pranala luar