Mamalia berbisa adalah hewan-hewan pada kelas Mamalia yang dapat memproduksi bisa, yang mereka gunakan untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa, untuk melindungi diri sendiri dari konspesifik, predator, atau pertemuan agonistik. Bisa mamalia membentuk sebuah kelompok heterogen dengan komposisi dan mode aksi yang berbeda, dari empat ordo mamalia: Eulipotyphla, Monotremata, Primata dan Chiroptera. Untuk menjelaskan kelangkaan penyuntikan bisa pada Mamalia, Mark Dufton dari Universitas Strathclyde telah menyarankan bahwa predator mamalia moderen tidak membutuhkan bisa karena mereka dapat membunuh mangsanya dengan cepat menggunakan gigi atau cakar mereka, sementara bisa, mau se-ampuh apapun, membutuhkan waktu untuk membunuh mangsanya.[1]
Meski langka pada mamalia moderen, bisa barangkali merupakan sebuah ciri leluhur pada mamlia, karena bisa seperti pada platipus moderen dapat ditemukan di kebanyakan kelompok-kelompok Mammaliaformes non-theria.[2]
Bisa lebih sering dijumpai pada vertebrata lainnya; terdapat lebih banyak spesies reptil berbisa (seperti ular berbisa) dan ikan berbisa (seperti ikan batu). Beberapa burung beracun bila dipegang atau dimakan (seperti pada pitohui kepala-hitam), namun tidak ada spesies burung yang diketahui memiliki bisa.[3] Terdapat segelintir spesies amfibi berbisa; beberapa salamandersalamandrid dapat mencuatkan rusuk berbisa tajam.[4][5]
^Robert T. Nowak; Edmund D. Brodie Jr. (1978). "Rib penetration and associated antipredator adaptations in the salamander Pleurodeles waltl (Salamandridae)". Copeia. 1978 (3): 424–429. doi:10.2307/1443606. JSTOR1443606.Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)