Makambo
Makambo,[2] mokambo, pohon jaguar, balamte,[3] atau pataxte (latin: Theobroma bicolor) adalah sebuah spesies pohon dalam keluarga Malvaceae. Pohon ini berkerabat dekat dengan kakao yang sama-sama merupakan anggota dari genus Theobroma. Pohon ini dijumpai di Amerika Tengah dan Selatan, termasuk hamparan hutan hujan Amazon di Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Peru. TaksonomiMakambo adalah satu-satunya spesies di bagian Rhytidocarpus pada genus Theobroma.[4] Hal ini dijelaskan oleh Alexander von Humboldt dan Aimé Bonpland pada tahun 1808.[5] Deskripsi FisikMakambo dapat mencapai ketinggian 3–8 meter di lahan terbuka, meskipun jika sebagai tumbuhan dasar hutan dapat tumbuh hingga 25–30 meter.[4] Tumbuhan ini merupakan pohon yang tumbuh lambat dan tumbuh paling baik di tanah aluvium. Ia beradaptasi untuk bertahan hidup pada tingkat banjir yang minimal, namun kadang-kadang dapat bertahan pada banjir yang lebih dalam.[6] Di wilayah Amazon tengah, pohon ini menghasilkan buah dari bulan Maret hingga November, dan berbunga dari bulan Juli hingga September.[4] Mirip dengan kakao, bijinya dapat dimakan, tinggi kalori, serta kaya protein dan serat. Bijinya juga tinggi omega 9 dan mengandung kafein. Kultivasi & KegunaanSecara historis makambo dibudidayakan oleh suku Aztek bersama kakao untuk produksi cokelat, meskipun ketika cokelat diperkenalkan ke orang Spanyol, mereka menganggap produk makambo memiliki kualitas yang lebih rendah.[7] Bijinya juga bisa dimakan dengan cara digoreng atau dijadikan sup, dan buahnya jika dikosongkan isinya digunakan sebagai pot dan wadah.[6] Daging buah yang mengelilingi bijinya dapat dimakan segar, dan memiliki rasa yang manis dan ringan.[4] Ketika buah sudah matang, secara alami buah tersebut terlepas dari dahan pohon dan jatuh ke tanah. Oleh karena itu, metode pemanenan yang umum adalah dengan mengumpulkan buah yang jatuh.[4] Suku Maya sangat menghargai busa mentega yang menjadi puncak minuman kakao dan jagung menurut deskripsi dari zaman Kolonisasi Spanyol di Amerika, dan tampaknya busa yang kental dan stabil dapat diproduksi dengan menggunakan buah makambo sebagai sumber kakao, tetapi tidak dengan buah kakao.[8] HamaMoniliophthora perniciosa, spesies jamur yang menyebabkan "penyakit sapu penyihir" pada kakao, dilaporkan terdapat juga pada spesimen makambo di Brasil pada tahun 1999.[9] Referensi
|