Mace Sihaenenia
Sejak era 1970-an, dikenal sebagai atlet tolak peluru dan lempar cakram yang sangat disegani di Indonesia. Mace sudah banyak memberikan prestasi bagi NTT di cabang olahraga atletik. PrestasiPada tahun 1973, NTT mengutus sejumlah atlet mengikuti PON VIII. PON VIII di Jakarta adalah PON prestasi pertama dan tidak seperti PON-PON terdahulu yang lebih pada PON prestise. Provinsi NTT di PON VIII mengirim atlet putra Kusa Detaq mengikuti nomor lari 1.500 meter dan Otnial Takaeb 10.000 meter. Atlet putri Mathilda Fanggidae dan Mace Siahainenia nomor tolak peluru, Wempy Foenay (lempar cakram), Yuli Hangge (1.500 meter), dan Yance Radja (1.500 meter). Pelatih Rony Mello dan W.A.L. Radja. Di PON VIII, atlet Otnial Takaeb meraih medali perunggu (juara III) dan Mathilda Fanggidae meraih medali emas (juara I). Penghargaan
Pekerjaan
Rumah Mace di Jalan Sam Ratulangi, Kota Baru, Kupang hingga akhir hayatnya.[1] Penyakit gula yang dideritanya, membuat Mace mendapat rekomendasi khusus untuk beristirahat total di rumah. Minggu, 5 Juli 2011 Wita, Mace Siahainenia, menghembuskan nafas penghabisannya di RS Bhayangkara, Kupang. Referensi
|