MV Doña Paz adalah feri penumpang berbendera Filipina yang tenggelam setelah bertabrakan dengan tankerMT Vector pada tanggal 20 Desember 1987. Kapal berangkat dari Pulau Leyte ke Manila mengangkut penumpang yang jumlahnya melebihi kapasitas kapal. Sedikitnya 2.000 penumpang tidak terdaftar di manifes. Selain itu, kapal ini kabarnya tidak memiliki radio, sedangkan baju pelampungnya terkunci di satu ruangan. Namun, pemerintah menyalahkan Vector yang tidak laik laut, beroperasi tanpa izin, pengawas, maupun nakhoda berpengalaman. Jumlah korban jiwa diperkirakan 4.386 orang dan korban selamat hanya berjumlah 26 orang. Ini adalah musibah laut non-perang paling mematikan sepanjang sejarah.
Riwayat kapal
Doña Paz dibangun tahun 1963 oleh Onomichi Zosen di Onomichi, Hiroshima, Jepang. Kapal ini awalnya bernama Himeyuri Maru.[1] Saat beroperasi di perairan Jepang, kapal ini berkapasitas 608 penumpang.[2] Pada tahun 1975, kapal ini dijual ke Sulpicio Lines, operator feri penumpang asal Filipina. Namanya diganti menjadi Don Sulpicio, lalu Doña Paz.[2] Pada 5 Juni 1979, kapal ini terbakar di tengah perjalanan dari Manila ke Cebu. Semua awak dan penumpang yang berjumlah 1.164 orang selamat, tetapi kapalnya dipensiunkan dan dinyatakan rusak total. Bangkainya dibeli lagi dari badan penjamin oleh Sulpicio Lines, lalu diperbaiki dan dioperasikan dengan nama Doña Paz.[3] Dalam peristiwa tabrakan tahun 1987, kapal ini sedang melayari rute Manila → Tacloban → Catbalogan → Manila yang dioperasikan pulang-pergi dua kali seminggu.[4][5]
Bencana
Tabrakan
Pada tanggal 20 Desember 1987 pukul 06:30, Waktu Standar Filipina, Doña Paz berangkat dari Tacloban, Leyte, ke Manila[4][6] dan transit di Catbalogan, Samar.[7] Kapal dijadwalkan tiba di Manila pukul 04:00 keesokan paginya. Katanya, kontak radio terakhir dengan kapal ini dilakukan pukul 20:00.[6] Namun, penyelidikan pemerintah menemukan bahwa Doña Paz tidak punya radio.[8][9] Sekitar pukul 22:30, kapal sedang berada di Dumali Point, pesisir Selat Tablas, dekat Marinduque.[6] Seorang penyintas mengaku cuaca malam itu cerah, tetapi lautnya cukup bergelombang.[7] Ketika sebagian besar penumpang tidur, Doña Paz bertabrakan dengan MT Vector, sebuah kapal tanker yang sedang dalam perjalanan dari Bataan ke Masbate. Vector mengangkut 1.050.000 liter (8.800 US bbl) atau 1.041 ton metrik (1.041 t) bensin dan produk minyak bumi lainnya milik Caltex Philippines.[4]
Tabrakan ini memantik kebakaran muatan Vector yang kemudian menjalar ke Doña Paz. Para penyintas mengaku merasakan getaran tabrakan dan ledakan dan penumpang kapal langsung panik.[6] Salah satu penyintas, Paquito Osabel, mengatakan bahwa api menyebar cepat ke seluruh badan kapal dan perairan di sekitar kapal ikut terbakar.[6][7] Penyintas lain, seorang tentara bernama Luthgardo Niedo, mengaku lampu kapal mati beberapa menit setelah tabrakan, tidak ada baju pelampung di atas kapal, semua awak ikut berlarian panik bersama penumpang, dan awak kapal tidak berusaha mengendalikan penumpang.[7] Penyelidikan pemerintah menemukan bahwa lemari baju pelampungnya terkunci.[9] Para penyintas terpaksa loncat dari kapal dan berenang di antara jasad-jasad korban yang hangus terbakar di sekitar kapal. Beberapa di antaranya menggunakan koper agar tetap terapung.[10]Doña Paz tenggelam dua jam setelah tabrakan, sedangkan Vector tenggelam empat jam setelah tabrakan.[9] Kedua kapal tenggelam di perairan berkedalaman 545 meter (1.788 ft) yang penuh hiu di Selat Tablas.[11]
Penyelamatan
Awak, petugas medis, dan mualim serta kapten kapal feri yang kebetulan lewat, MS Don Claudio, menyaksikan ledakan kedua kapal tersebut. Mereka menemukan korban selamat Doña Paz satu jam kemudian. Mualim Don Claudio melempar tangga jaring untuk menyelamatkan para korban. Hanya 26 orang yang berhasil diselamatkan, 24 di antaranya penumpang Doña Paz dan 2 sisanya awak kapal Vector.[7][12] Semua awak Doña Paz tewas. Sebagian besar penyintas mengalami luka bakar akibat lompat ke perairan yang terbakar.[6] Mereka langsung ditangani dokter dan perawat di atas kapal. Otoritas pelabuhan Filipina mengetahui kecelakaan ini delapan jam kemudian. Mereka baru ikut membantu operasi pencarian dan penyelamatan delapan jam sejak menerima informasi tersebut.[9]
Korban
Awalnya, Sulpicio Lines menyatakan 1.493 penumpang dan 59 awak terdaftar di manifes resmi Doña Paz.[2][10] Mereka juga mengatakan bahwa feri ini mampu mengangkut 1.424 penumpang.[6] Manifes yang sudah direvisi diungkap pada tanggal 23 Desember 1987. Menurut manifes baru ini, Doña Paz mengangkut 1.583 penumpang dan 58 awak, 675 di antaranya naik di Tacloban, dan 908 lainnya naik di Catbalogan.[11] Namun, seorang pegawai anonim memberitahu UPI bahwa saat musim libur Natal, tiket biasanya dibeli secara ilegal di atas kapal dengan harga murah dan penumpang yang membelinya tidak masuk manifes.[2] Ia juga menambahkan bahwa pemegang tiket gratis dan anak-anak di bawah usia empat tahun yang naik gratis tidak masuk manifes.[2][13]
Sejumlah penyintas mengklaim Doña Paz mungkin mengangkut 3.000 hingga 4.000 penumpang.[2][10] Mereka tahu feri ini kelebihan penumpang karena banyak orang tidur bersesakan di lorong, geladak, dan dipan.[10] Dari 21 jasad yang diidentifikasi sebagai penumpang lima hari kemudian, hanya satu orang yang terdaftar di manifes resmi. Dari 24 orang yang selamat, hanya lima orang yang namanya tercantum di manifes.[14]
Pada tanggal 28 Desember 1987, Anggota DPR Raul Daza dari daerah pemilihan Samar Utara mengklaim sedikitnya 2.000 orang di Doña Paz tidak ada di manifes.[15] Angka itu diperoleh dari nama-nama yang disampaikan oleh keluarga dan teman orang-orang hilang yang diyakini naik kapal ini. Nama-nama ini dikumpulkan oleh stasiun radio dan televisi di Tacloban.[15] Nama 2.000+ penumpang yang hilang diterbitkan di halaman 29–31 koran Philippine Daily Inquirer edisi 29 Desember 1987.
Pada Februari 1988, Badan Penyelidikan Nasional Filipina mengatakan bahwa berdasarkan wawancara dengan keluarga korban, kapal ini mengangkut sedikitnya 3.099 penumpang dan 59 awak sehingga jumlah korban jiwa mencapai 3.134 orang.[16] Pada bulan Januari 1999, laporan satuan tugas pemerintah memperkirakan bahwa berdasarkan arsip pengadilan dan lebih dari 4.100 klaim ganti rugi, penumpang kapal berjumlah 4.341 orang.[17] Setelah dikurangi 24 orang yang selamat dan menambah 58 awak, korban jiwanya berjumlah 4.375 orang. Setelah menambah 11 korban jiwa di kapal Vector, total korban jiwa dalam insiden yang melibatkan dua kapal ini 4.386 orang.[3]
Sulpicio Lines mengumumkan tiga hari usai kecelakaan bahwa Doña Paz telah diasuransikan senilai ₱25 juta (sekitar US$631 ribu tahun 2019) dan mereka bersedia membayar ganti rugi kepada para penyintas sebesar ₱20 ribu (US$542 tahun 2019) per orang.[21] Beberapa hari kemudian, ratusan kerabat korban berdemo di Taman Rizal. Mereka menuntut pemilik kapal juga membayar ganti rugi kepada keluarga korban yang tidak ada di manifes serta menghitung lengkap jumlah orang yang hilang.[13]
Menurut penyelidikan awal Penjaga Pantai Filipina, hanya satu awak yang mengawasi anjunganDoña Paz ketika kecelakaan terjadi.[22] Awak lainnya sedang minum-minum atau menonton televisi di ruang rekreasi awak kabin,[23] sedangkan kapten sedang menonton film Betamax di ruangannya.[24] Kesaksian serupa disampaikan oleh salah seorang penyintas, Luthgardo Niedo. Seorang tentara memberitahu Niedo di anjungan kapal "ada pesta penuh keributan dan musik kencang" dan kapten juga ikut berpesta.[25]
Akan tetapi, Dewan Penyelidikan Maritim menyatakan Sulpicio Lines tidak bersalah dalam kecelakaan ini.[12] Beberapa penyelidikan selanjutnya menemukan bahwa Vector beroperasi tanpa izin, pengawas, atau kapten yang berpengalaman.[9] Pada tahun 1999, Mahkamah Agung Filipina memutuskan pemilik Vector akan menanggung ganti rugi untuk para keluarga korban.[4][12] Sejumlah tuntutan ganti rugi terhadap Sulpicio Lines atau pemilik Vector diputuskan oleh Mahkamah Agung, termasuk gugatan keluarga Cañezal yang kehilangan dua anggota keluarga dan keluarga Macasas yang kehilangan tiga anggota keluarga. Pengadilan memutuskan keluarga korban yang nama-namanya tidak ada di manifes resmi juga berhak mendapat ganti rugi.[4][12] Caltex Philippines, penyewa Vector, tidak diminta membayar ganti rugi.[4]
Budaya masyarakat
National Geographic Channel menayangkan dokumenter tentang Doña Paz berjudul Asia's Titanic pada tanggal 25 Agustus 2009.[26][27] Film horor yang terinspirasi dari peristiwa ini, Aurora, dirilis pada tahun 2008.
^R.B.Haworth (2006). "Search results for "5415822"". Miramar Ship Index. Wellington, New Zealand. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-09. Diakses tanggal December 13, 2008.