Luis Echeverría Álvarez (pengucapan bahasa Spanyol: [lwisetʃeβeˈri.aˈalβaɾes]; 17 Januari 1922 – 8 Juli 2022)[1] adalah seorang politikus Meksiko yang berafiliasi dengan Partai Revolusioner Institusional (PRI), ia menjabat sebagai Presiden Meksiko ke–57 dari tahun 1970 hingga 1976. Sebelumnya, ia adalah Menteri Dalam Negeri dari 1963 hingga 1969. Pada saat kematiannya pada tahun 2022, ia adalah mantan presiden Meksiko tertua yang masih hidup.[2]
Masa jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri selama pemerintahan Díaz Ordaz ditandai dengan meningkatnya represi politik. Jurnalis, politisi, dan aktivis pembangkang menjadi sasaran sensor, penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan pembunuhan di luar proses hukum marak terjadi. Hal tersebut pada akhirnya memuncak dengan terjadinya pembantaian Tlatelolco pada 2 Oktober 1968, yang menghancurkan gerakan mahasiswa Meksiko; Díaz Ordaz, Echeverría, dan Menteri Pertahanan Marcelino Garcia Barragán dianggap sebagai pelaku intelektual pembantaian, di mana ratusan pemrotes tak bersenjata dibunuh oleh Angkatan Bersenjata Meksiko. Tahun berikutnya, Díaz Ordaz menunjuk Echeverría sebagai penggantinya, dan ia pun akhirnya memenangkan pemilihan umum tahun 1970.
Echeverría adalah salah satu presiden paling terkenal dalam sejarah pascaperang Meksiko; ia berusaha untuk menjadi pemimpin dari apa yang disebut "Dunia Ketiga", negara-negara yang tidak selaras dengan Amerika Serikat atau Uni Soviet selama Perang Dingin.[3] Ia menawarkan suaka politik kepada Hortensia Bussi dan pengungsi lain dari kediktatoran Augusto Pinochet di Chili, menjalin hubungan diplomatik dan kerjasama erat dengan Republik Rakyat Tiongkok setelah mengunjungi Beijing dan bertemu dengan Ketua Mao Zedong dan Perdana Menteri Zhou Enlai,[4] dan mencoba untuk menggunakan pengaruh Mao di antara negara-negara Asia dan Afrika dalam upaya yang akhirnya gagal untuk menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.[5] Echeverría merenggangkan hubungan dengan Israel (dan Yahudi Amerika) setelah mendukung resolusi PBB yang mengutuk Zionisme.[6][7]
Di dalam negeri, Echeverría memimpin negara selama periode pertumbuhan ekonomi yang signifikan, di mana ekonomi Meksiko terbantu oleh tingginya harga minyak, dan perekonomian rata-rata tumbuh sebesar 6,1% per tahunnya. Ia secara agresif mempromosikan pengembangan proyek infrastruktur seperti pelabuhan laut baru di Lázaro Cárdenas dan Ciudad Madero.[8] Masa kepresidenannya juga ditandai dengan metode-metode otoriter (contoh pertama yang terdokumentasikan dari penerbangan kematian di Amerika Latin terjadi di Meksiko di bawah Echeverría),[9][10]pembantaian Corpus Christi 1971 terhadap pengunjuk rasa mahasiswa, Perang Kotor melawan kelompok sayap kiri di negara itu (meskipun Echeverría mengadopsi retorika populis kiri),[11][12] dan krisis ekonomi yang terjadi di Meksiko menjelang akhir masa jabatannya.[13] Pada tahun 2006, ia didakwa dan diperintahkan untuk ditahan dengan status tahanan rumah atas perannya dalam pembantaian Tlatelolco dan Corpus Christi,[14] tetapi tuduhan terhadapnya dibatalkan pada tahun 2009.[15]
Biografi
Masa awal
Ia lahir di Kota Meksiko dari orang tua Meksiko, Rodolfo Echeverría dan Catalina Álvarez. Echeverría masuk Universitas Otonom Nasional Meksiko pada 1947 dan mengajar teori politik. Ia mengembangkan hierarki Partai Revolusioner Institusional (PRI) dan kemudian menjadi sekretaris pribadi presiden partai, Jenderal Rodolfo Sánchez Taboada. Echeverría menjabat sebagai Sekretaris Dalam Negeri di bawah Presiden Gustavo Díaz Ordaz dari 1964 sampai 1970. Ia mengambil sikap garis keras melawan para pengunjuk rasa pelajar sepanjang 1968. Pertikaian antara pemerintah dan pengunjuk rasa berpuncak dalam pembantaian Tlatelolco pada Oktober 1968, beberapa hari sebelum Olimpiade Musim Panas 1968 yang diadakan di Mexico City.[16][17] Dalam insiden terpisah, ia memerintahkan pemindahan 15% militer Meksiko ke negara bagian Guerrero untuk menumpas kelompok gerilya yang beroperasi disana.
^Shapira, Yoram (1977). "Mexico: The Impact of the 1968 Student Protest on Echeverria's Reformism". Journal of Interamerican Studies and World Affairs, Vol. 19, No. 4 (Nov., 1977), pp. 557-580 [1].
^Grindle, Merilee S. (1977). "Policy Change in an Authoritarian Regime: Mexico under Echeverria". Journal of Interamerican Studies and World Affairs, Vol. 19, No. 4 (Nov., 1977), pp. 523-555.