Ludwig Josef Johann Wittgenstein (dilafalkan [luːtvɪç ˈjoːzɛf ˈjoːhan ˈvɪtgənʃtaɪn], 26 April 1889 – 29 April 1951) adalah salah seorang filsuf paling berpengaruh pada abad 20 dan memiliki kontribusi yang besar dalam filsafat bahasa, filsafat matematika, dan logika. Ia berpendapat bahwa masalah filsafat sebenarnya adalah masalah bahasa.[1]
Wittgenstein adalah putra seorang industriawan yang sangat kaya. Tetapi Ludwig Wittgenstein tidak terlalu tertarik hal-hal duniawi dan ia tidak menuntut warisannya.
Meskipun ayahnya beragamaProtestan dan ibunya beragamaKatolik, yang selanjutnya ikut agama ibunya, sebenarnya kedua orang tuanya masih keturunan Yahudi.
Wittgenstein terutama dikenal karena paham filsafatnya semasa hidupnya berubah dan menjadi berbeda secara total sehingga kadang kala orang menyebutnya sebagai Wittgenstein I dan Wittgenstein II.
Paham
Wittgenstein adalah penulis Tractatus Logico-Philosophicus yang merupakan sumber inspirasi kaum logis-positivis dalam hal analisis antara pernyataan yang bermakna dengan pernyataan yang tidak bermakna. Dia menjelaskan ini melalui teori pemaknaan yang dikenal sebagai teori gambar. Dalam karyanya kemudian, Philosphical Investigations, dia mengoreksi pandangan awalnya dalam Tractatus dan lebih menekankan pendekatan holistik-praktis dalam pendekatan terhadap persoalan bahasa. Pandangan ini memengaruhi para filsuf yang menganut pahamordinary language philosophy, seperti Gilbert Ryle.
Karya
Logisch-Philosophische Abhandlung, Annalen der Naturphilosophie, 14 (1921)