Lord Carnarvon kaya raya dan dikenal sebagai pemilik kuca pacuan dan penggemar otomotif pada era awal industri mobil. Ia juga sekaligus pengemudi yang ceroboh, dan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas serius pada tahun 1901 yang menyebabkan dirinya cacat.
Pada tahun 1902, Lord Carnarvon mendirikan peternakan Highclere Stud untuk membiakkan kuda keturunan murni untuk pacuan. Pada 1905, ia ditunjuk sebagai organisator di Pacuan Kuda Newbury yang waktu itu baru dibangun. Sejak itu pula, keluarga Lord Carnarvon secara turun temurun bergerak di bidang kuda pacuan. Sejak 1969, cucunya yang bernama Henry George Reginald Molyneux Herbert, Earl ke-7 dari Carnarvon menjadi Manajer Pacuan untuk Ratu Elizabeth II sekaligus teman terdekatnya.
Ketertarikan pada ilmu mesir kuno
Lord Carnarvon tertarik pada ilmu mesir kuno dan menjadi sponsor ekskavasi makam raja-raja di Thebes yang dilakukan Howard Carter. Pada tahun 1922, mereka berdua membuka makam Tutankhamun di Lembah Para Raja. Beberapa bulan kemudian, Lord Carnarvon meninggal dunia di Hotel Continental-Savoy, Kairo.[1] Kematiannya menjadi bahan spekulasi, termasuk kisah "Kutukan Tutankhamun" atau Kutukan Firaun. Walaupun demikian, kematiannya mungkin disebabkan bakteremia akibat gigitan nyamuk yang terinfeksi bakteri erisipelas. Howard Carter bertahan hidup hingga enam belas tahun berikutnya.