Lim Yew Hock
Lim Yew Hock (Hanzi: 林有福; Pinyin: Lín Yǒufú; 1914- 30 November 1984), kemudian bernama Haji Omar Lim Yew Hock, ialah Ketua Menteri kedua Singapura dari 1956 sampai 1959. Ia dikenal karena penindasannya terhadap gerakan komunis dan memimpin delegasi semua partai yang memenangkan pemerintahan sendiri untuk Singapura. Pada 1956, Ketua Menteri pertama David Marshall mundur setelah gagal mendapatkan kemerdekaan penuh dari penguasa Inggris. Lim, saat itu Menteri Buruh dan Kemakmuran, menjadi Ketua Menteri dan mengepalai pemerintahan koalisi baru. Ia mulai menindas aktivis komunis dan antikemerdekaan. Ia mencopot 2 guru Chung Cheng High School dan membubarkan Chinese Middle School Students' Union. Saat kerusuhan Chinese Middle School pecah pada Oktober 1956, Lim memutuskan mengambil langkah agresif untuk menghentikan kekerasan. Dengan dukungan Gubernur Britania dan Komisaris Polisi, pasukan dengan gas air mata dan helikopter dibawa untuk memadamkan kerusuhan. Banyak pemimpin persatuan pro-komunis dalam tubuh Partai Aksi Rakyat (PAP), termasuk Lim Chin Siong, ditahan di bawah UU Keamanan Umum. Dengan tindakannya kerasnya terhadap huru-hara itu, Inggris lebih percaya diri bila pemerintah setempat memegang keamanan dalam negeri. Lim memimpin delegasi semua partai untuk berunding dengan Britania dalam serangkaian pembicaraan Merdeka pada 1956 sampai 1958, dan dengan berhasil membuat Singapura memenangkan konstitusi baru yang memberi kekuasaan sendiri. Namun, tindakannya yang keras juga akhirnya menimbulkan kejatuhan politiknya yang memindahkan elektorat penutur China dan ini memungkinkan People's Action Party memenangkan PemilU 1959 dan membentuk pemerintahan Singapura yang baru. Pada tahun-tahun terakhir Lim menjadi Muslim dan mengambil nama Haji Omar Lim Yew Hock. Ia meninggal di Arab Saudi pada 30 November 1984 dan dimakamkan di Mekkah, Arab Saudi. Referensi
|