Leleiohoku II
William Pitt Leleiohoku Kalahoolewa II adalah pangeran Kerajaan Hawaii dari Wangsa Kalākaua. Dia terkenal atas lagu ciptaannya "Kāua I Ka Huahuaʻi", yang digubah menjadi lagu populer Amerika, "Hawaiian War Chant".[3] Dia diangkat putra hānai oleh Puteri Ruth Keʻelikōlani. Kehidupan PribadiWilliam Pitt Leleiohoku Kalahoolewa II lahir di Honolulu, Hawaii pada 10 Januari 1855. Dia diberi nama sesuai dengan kejadian yang terjadi pada hari lahirnya. Nama Leleiohoku memperingati hari kematian Kamehameha I dan Kalahoolewa memperingati hari pemakaman Kamehameha III.[4] Leleiohoku adalah anak bungsu dari 7 bersaudara. Ayahnya adalah Caesar Kapaʻakea, cucu Kameʻeiamoku yang mendukung pendirian kerajaan oleh Kamehameha I. Ibunya Analea Keohokālole adalah anak 'Aikanaka, seorang petinggi di istana kerajaan dan juga cucu Kameʻeiamoku. Orang tuanya adalah keturunan bangsawan aliʻi dan menjadi penasihat politik Kamehameha III dan kemudian penerusnya Kamehameha IV. Moyangnya Kameʻeiamoku digambarkan bersama dengan saudara kembarnya Kamanawa, di atas lambang Hawaii.[5][6] Leleiohoku dan saudara-saudaranya diadopsi secara informal oleh anggota keluarga lain lewat tradisi hānai. Dia diangkat menjadi putra hānai oleh Puteri Ruth Keʻelikōlani dan dinamai Leleiohoku II karena almarhum suami pertama Keʻelikōlani juga bernama Leleiohoku.[7][8] PendidikanLeleiohoku belajar di Kolese St. Alban, sekolah khusus para bangsawan aliʻi di Honolulu pada tahun 1860-an hingga 1872.[9] Setelah kelulusannya, dia bekerja sebagai juru tulis di departemen luar negeri sembari belajar sains dan ilmu pemerintahan di bawah asuhan Jarret, seorang juru tulis istana.[10][11] Pewaris TakhtaPada tahun 1872, raja Kamehameha V meninggal tanpa pewaris. Pemilihan suara diadakan pada tahu 1873 dan diputuskan Lunalilo menjadi raja yang baru. Setahun kemudian, Lunalilo meninggal dunia karena penyakit dan juga tidak memiliki pewaris.[12] Kembali diadakan pemilihan suara pada tahun 1874. Kalakua, keponakan raja dan kakak Leleiohoku, menang melawan janda raja Kamehama IV, ratu Emma.[13] Raja Kalakua yang juga tidak memiliki anak merencanakan pewarisan takhta. Menurut Konstitusi, dia bisa mengangkat pewaris dengan pertimbangan dari Legislatif. Dia akhirnya mengangkat Leleiohoku sebagai pewaris takhta dan diberi gelar "His Royal Highness".[14][15] Pendukung Emma sempat menjodohkannya dengan Leleiohoku, namun ditolak oleh Emma.[16] KematianSejak Januari 1877, Leleiohoku menderita reumatik akut sehingga tidak bisa beranjak dari tempat tidur.[11] Pada 9 April 1877, dia meninggal dunia.[17] Leleiohoku dimakamkan di Mausoeum Kerajaan di Mauna ʻAla pada tanggal 25 April 1874.[18] PeninggalanPada tahun 1875, kantor pos Hawaii mencetak 100.000 perangko seharga dua belas sen berwarna hitam putih yang menampilkan potret Leleiohoku mengenakan pakaian kebesaran. Cetakan kedua pada tahun 1879 lebih hitam dan dicetak pada kertas yang lebih putih, lebih tebal dari cetakan pertama. Kedua jenis ini digunakan sampai tahun 1894.[19] Pangeran Leleiohoku juga memiliki bakat komposisi musik. Dia mendirikan Kawaihao Singing Club dan tak lama kemudian memenangkan banyak kompetisi menyanyi. Dia juga diklaim sebagai salah satu suara pria dengan suara paling manis di antara penduduk asli Hawaii. Leleiohoku dianggap sebagai komponis kerajaan yang paling berbakat. Lagu-lagu ciptaanya masih dinyanyikan, di antaranya "Adios Ke Aloha", dan "Moani Ke Ala". Lagunya paling terkenal "Kaua I Ka Huahua`i" digubah menjadi "Hawaiian War Chant".[20] Lagu-lagunya banyak terinspirasi dari para pedagang dan pelaut yang berkunjung, dan pemukim asing di Pulau Hawaii.[21] Bersama dengan raja Kalakua dan dua saudarinya, dia termasuk dalam "Na Lani 'Ehā", julukan yang diberikan oleh Hawaiian Music Hall of Fame atas jasa mereka mengembangkan dan melestarikan musik Hawaii.[22] Penghargaan
Referensi
Daftar Pusta
|