La Compagnie didirikan dengan nama DreamJet pada tahun 2013. Maskapai ini didirikan oleh enterpreneur Pransis yang berharap membuat sebuah maskapai yang sepenuhnya melayani kelas bisnis dengan struktur tarif rendah, menawarkan tarif kelas bisnis yang lebih murah dibandingkan maskapai penerbangan biasa. CEO perusahaan adalah Frantz Yvelin, pendiri dari L’Avion yang dijual kepada anak perusahaan British Airways, OpenSkies, dan deputi CEO adalah Peter Luethi, seorang mantan CEO maskapai penerbangan India Jet Airways.[2]
Maskapai dilengkapi dengan kabin kelas bisnis berkapasitas 74 yang dapat diubah menjadi tempat tidur bersudut.[3] Makanan disediakan dalam dua menu. Hiburan dalam penerbangan disediakan dalam sebuah perlengkapan tablet. La Compagnie menggunakan ruang tunggu kontrak bagi penumpangnya.
Penerbangan komersial berjadwal pertama, di bawah nama baru La Compagnie ("The Company"), dimulai pada 21 Juli 2014.[4] Pada 24 April 2015, maskapai memulai layanan penerbangan berjadwal kedua dari Bandar Udara London Luton menuju Newark.[5]
Destinasi
Pada bulan Juni 2015, La Compagnie melayani dua rute di antara tiga destinasi:[6]