LANSA Penerbangan 508
LANSA Penerbangan 508 adalah pesawat berjenis Lockheed L-188A Electra turboprop, kode pesawat terdaftar OB-R-941, yang dioperasikan sebagai penerbangan penumpang domestik terjadwal oleh Lineas Aéreas Nacionales Sociedad Anonima (LANSA), yang jatuh disebabkan badai petir dalam perjalanan dari Lima ke Pucallpa, Peru, pada 24 Desember 1971, menewaskan 91 orang yang terdiri dari enam awak dan 85 dari 86 penumpangnya.[1] Kecelakaan tersebut merupakan bencana badai petir terburuk dalam sejarah.[2] Satu-satunya yang selamat adalah Juliane Koepcke yang berusia 17 tahun, yang masih terlindungi sabuk pengaman di kursinya terhempas sejauh 2.800 meter ke hutan hujan Amazon. Dia selamat dari kejatuhan dan kemudian bisa berjalan melalui hutan selama 11 hari sampai diselamatkan oleh para penebang kayu setempat.[3][4] Pesawat ini menjadi pesawat terakhir LANSA, sehingga perusahaan kehilangan izin operasinya sebelas hari kemudian.[5] KecelakaanPenerbangan LANSA 508 berangkat dari Bandara Internasional Lima Jorge Chávez tepat sebelum tengah hari pada malam Natal dalam perjalanan ke Iquitos, Peru, dengan pemberhentian yang dijadwalkan di Pucallpa, Peru . Pesawat terbang sekitar 6.400 meter di atas permukaan laut ketika mengalami serangan petir dan turbulensi. Ada bukti kru pesawat memutuskan untuk melanjutkan penerbangan meskipun cuaca sedang buruk dan tampaknya pesawat sengaja diterbangkan karena tekanan untuk memenuhi lembur jadwal liburan.[6][7] Penyelidik pemerintah Peru mengatakan bahwa pesawat yang sengaja diterbangkan saat cuaca sangat buruk menjadi penyebab pesawat tersebut jatuh.[6] Korban tewas dan selamatSatu-satunya yang selamat adalah Juliane Koepcke, remaja berusia 17 tahun. Meskipun tulang lehernya patah, luka yang dalam pada kaki kirinya, cedera mata, dan gegar otak, dia dapat berjalan melalui hutan Amazon yang lebat selama 10 hari berkat ilmu bertahan hidup secara darurat yang dipelajari dari kedua orangtuanya, dan menemukan tempat berlindung di sebuah gubuk. Para penebang kayu setempat menemukannya dan membawanya menggunakan kano kembali ke tempat yang ramai.[8] Kemudian juga diketahui bahwa sebanyak 14 penumpang lain juga selamat dari kejatuhan pesawat tetapi meninggal saat menunggu penyelamatan.[7] Film Miracles Still Happen (1974)[9] didasarkan pada kecelakaan ini. Kisah heroik Koepcke juga diceritakan pada tahun 2000 dalam film dokumenter Wings of Hope oleh sutradara Werner Herzog.[10] Memoar Koepcke Als ich vom Himmel fiel diterbitkan oleh penerbit Jerman Piper Malik pada 10 Maret 2011 (edisi bahasa Inggris When I Fell From the Sky, diterbitkan oleh Titletown Publishing pada November 2011).[11] Lihat pulaCatatan
Pranala luar |