Pedang Kusanagi berasal dari zaman Kaisar Keiko yang diberikan kepada Pangeran Yamato Takeru no Mikoto oleh bibinya, Yamato Hime pada saat ia lahir.[1] Pedang Kusanagi atau Kusanagi no Tsurugi juga disebut sebagai Ama-no-Murakumo-no-Tsurugi ("Pedang Pengumpul Awan Surga") atau Sumugari no Tachi.[2] Konon pedang Kusanagi selalu disembunyikan keberadaannya karena dianggap sakral dan hingga saat ini belum dapat dipastikan bagaimana bentuk pasti pedang Kusanagi karena tidak ada yang diizinkan untuk melihat pedangnya dan beberapa alasan menyangkut tradisi Shinto.[3]
Mitologi
Menurut mitologi Jepang, pada awalnya Kusanagi-no-Tsurugi merupakan pedang milik dewa laut dan badai, Susanoo .Dalam ceritanya ia menggunakan pedang Worochi no ara-masa untuk membunuh ular raksasa berkepala delapan, Yamata-no-Orochi dari Koshi. Saat memotong-motong ular tersebut, Susanoo menemukan pedang lain di dalam ekor keempat makhluk itu, kemudian ia menamai senjata itu dengan Ama-no-Murakumo-no-Tsurugi dan memberikannya kepada permaisuri dan saudara perempuannya, dewi matahari, Amaterasu-Omikami.[2]
Beberapa generasi kemudian, pedang tersebut dikatakan diwariskan kepada seorang prajurit hebat Yamoto Takeru. Ketika ia terjebak oleh seorang panglima perang di lapangan terbuka yang terbakar, Yamoto menggunakan pedang warisannya untuk memotong rumput dengan putus asa. Saat sedang menebas rumput tersebut ia mendapati dirinya mampu mengendalikan arah dan kecepatan angin dan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyalakan api kembali terhadap calon pembunuhnya. Untuk memperingati kemenangannya, Yamoto mengganti nama senjatanya menjadi Kusanagi-no-Tsurugi ("Pedang Pemotong Rumput").[2]