Korps Relawan Rusia (bahasa Rusia: Русский добровольческий корпус, РДК, translit. Russkiy dobrovolcheskiy korpus, RDK) atau biasa disebut RVC (bahasa Inggris: Russian Volunteer Corps) adalah unit paramiliter warga negara Rusia yang berbasis di Ukraina. Kelompok ini dibentuk pada Agustus 2022 selama invasi Rusia ke Ukraina, untuk memerangi pasukan pemerintahan Vladimir Putin.[1][2][3] Kelompok ini dilaporkan terdiri dari para emigran Rusia yang dipersatukan oleh penentangan mereka terhadap Putin.[1] Menurut pejabat militer Ukraina, kelompok tersebut bukan bagian dari angkatan bersenjata Ukraina.[1] Kelompok ini digambarkan sebagai kelompok kanan jauh.[1][3][4][5] Pemimpin kelompok ini adalah Denis Kapustin.[6]
Korps Relawan Rusia (RVC) didirikan pada Agustus 2022.[7] Pendiri dan pemimpin kelompok tersebut adalah Denis Nikitin, yang digambarkan sebagai seorang neo-Nazi.[6][8][9][10] Menurut kantor berita Ukraina Glavcom, RVC dibentuk oleh sukarelawan Rusia yang mulai berjuang untuk Ukraina di Resimen Azov dan unit lainnya pada tahun 2014.[11] Menurut kantor berita Polandia Vot Tak, tidak seperti Legiun Pembebasan Rusia, kepemimpinan RVC tidak bergantung pada tawanan perang Rusia yang berubah menjadi pembelot, tetapi pada emigran sayap kanan Rusia yang tinggal di Ukraina.[5]
RVC mengatakan bahwa kelompok ini terdiri dari etnis Rusia berjuang untuk mempertahankan Ukraina melawan invasi Rusia dan untuk menggulingkan pemerintahan Vladimir Putin. Kelompok ini menegaskan bahwa pemerintah Rusia harus meninggalkan ambisi imperialismennya, dan sebaliknya fokus untuk peningkatan kesejahteraan orang Rusia. RVC mengatakan bahwa mereka percaya pada penentuan nasib sendiri untuk berbagai etnis minoritas Rusia, dan "ingin melihat negara dengan etnis Rusia yang lebih kecil".[4][12][13]
Anggota kelompok ini juga termasuk mantan agen FSB Ilya Bogdanov,[14] dan mantan aktor Kirill Kanakhin.[15]
Organisasi dan administrasi
Kelompok ini mengumpulkan kekuatannya dengan merekrut aktivis anti-Putin dengan latar belakang sipil dan kemudian berkoordinasi dengan berbagai faksi politik yang menggerakkan individu-individu untuk melintasi perbatasan. Mereka yang bergabung ke RVC berasal dari berbagai latar belakang ideologi yang berbeda. Mereka memiliki kesamaan visi dalam menentang invasi Rusia ke Ukraina, ditambah dengan tujuan untuk mengakhiri pemerintahan Rusia saat ini.[4]
Reuters telah menceritakan pernyataan bahwa "pejuang RVC [telah] menerima gaji reguler dari kementerian pertahanan Ukraina" serta bahwa "unit ini [telah] berjumlah hingga 200 pejuang". Namun, kantor berita itu telah memperingatkan bahwa pernyataan tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.[4]
Afiliasi
Menurut Ilya Ponomarev, RVC ikut serta dalam konferensi pers pada 31 Agustus 2022 bersama dengan Legiun Pembebasan Rusia dan Tentara Republik Nasional ketika mereka menandatangani deklarasi bersama. Dia mengklaim bahwa RVC juga setuju untuk bergabung ke dalam perjanjian tersebut.[16][17]
Pada bulan Oktober 2022, RVC menerbitkan manifestonya dengan mengidentifikasi diri mereka sebagai "bagian dari Angkatan Bersenjata Ukraina", meskipun pejabat Ukraina tidak berkomentar apa-apa.[18][19] Pada Maret 2023, pejabat militer Ukraina mengatakan RVC adalah sebuah kelompok independen.[1] Ilya Ponomarev, perwakilan politik Legiun Pembebasan Rusia mengatakan bahwa RVC memiliki kontak dengan militer Ukraina tetapi beroperasi di "area abu-abu".[1]