Kopi Tungkal
Kopi Tungkal adalah kopi yang dibudidayakan di Kuala Tungkal, unik dan khasnya kopi liberika Tungkal Komposit ini lantaran dibudidayakan di daerah gambut dengan tingkat keasaman yang cukup tinggi.[1] Saat ini, kopi Liberika Tungkal di budidayakan oleh masyarakat kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pada umumnya masyarakat Kecamatan Betara mengolah kopi sampai pada tahap green bean. Hal ini disebabkan karena alat pengolahan kopi masih terbatas. Untuk produk dalam bentuk green bean asalan, masyarakat biasa mengolah secara mandiri.[2] Sejak 2018, kopi tersebut menjadi salah satu komoditas perkebunan yang terus dipelajari potensinya dan diperbaiki produktivitasnya oleh peneliti Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Badan Litbang Pertanian.[3] Kopi Liberika Tungkal telah meraih pengakuan Hak Paten dan Sertifikat Indikasi Geografis dari Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia[4] pada Rangkaian acara Hari Dharma Karyadhika Tahun 2015 di gedung Kementrian Hukum dan HAM.[5] Berdasarkan uji citarasa yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, bahwa Kopi Liberika Tungkal Jambi dengan proses Olah Basah Kopi Peram (OBKP) memiliki citarasa herbal, rubbery, ratter sourish and too high acidity dengan final score notation speciality grade (82,75). Sedangkan kopi Olah Basah Kopi Madu (OBKM) memiliki citarasa herbal, rubbery, sweet, strong aroma, heavybody and very balance dengan final score notation grade (83,5).[6] Galeri
Lihat jugaReferensi
|