Kopi Barako (bahasa Tagalog: kapeng barako, bahasa Spanyol: café varraco / café verraco; bahasa Inggris: barako coffee) atau juga dikenal dengan nama kopi Batangas adalah varietas kopi yang ditumbuhkan di Filipina, khususnya di provinsi Batangas dan Cavite. Jenis kopi ini tergolong ke dalam spesies Coffea liberica. Istilah ini juga dapat dipakai untuk menyebut seluruh kopi dari provinsi ini, terlepas dari spesiesnya. Kopi Barako memiliki rasa yang kuat dan aroma yang mengingatkan pada adas manis. Barako dalam bahasa Tagalog memiliki konotasi kejantanan dan maskulin.
Pohon kopi Barako adalah salah satu pohon kopi paling banyak dikultivasi secara komersial, yang mana membuatnya lebih sulit ditumbuhkan. Barako dianggap terancam punah akibat rendahnya produksi dan permintaan. Kopi Barako masuk ke dalam daftar Ark of Taste sebagai warisan kuliner yang terancam punah oleh gerakan Slow Food.[1]
Asal kata
Barako dalam bahasa di Filipina sepadan dengan istilah Inggris "stud" dalam artian harfiah maupun kiasan. Barako berasal dari bahasa Spanyol varraco yang berarti babi liar/babi hutan. Kata ini terasosiasi dengan maskulinitas dan macismo dalam budaya Filipina.[2]