Walaupun memulihkan hubungan dengan kepausan, konkordat ini menguntungkan bagi Napoleon. Ia dapat memperoleh dukungan dari orang Katolik di Prancis sembari mengendalikan Roma secara politik.[3]
Isi
Isi utama konkordat ini meliputi:
Pernyataan bahwa "Katolik adalah agama sebagian besar orang Prancis", namun bukan agama negara, sehingga tetap menjamin kebebasan beragama, terutama bagi kaum Protestan.
Kepausan berhak menjatuhkan uskup, namun pemerintah Prancis masih dapat menominasikannya.
Negara akan membayar gaji keuskupan, sementara uskup bersumpah kepada negara.
Gereja Katolik Roma menghapuskan semua klaimnya atas tanah gereja yang disita setelah tahun 1790.