Catatan sejarah paling awal mengenai Khiva ditulis oleh catatan penjelajah Muslim pada abad ke-10 Masehi, walaupun bukti-bukti arkeologis membuktikan bahwa di wilayah tersebut sudah berdiri permukiman sejak abad ke-6. Masih pada abad ke-10, bangsa Turkik menggantikan posisi bangsa Persia penutur bahasa Khwarezmia sebagai bangsa dominan di wilayah Khiva sehingga terjadi transisi sosial budaya menuju masyarakat yang dominan berbahasa Turkik.[butuh rujukan]
Pada awal abad ke-17, Khiva merupakan ibu kotaKekhanan Khiva[2] setelah dipindahkan dari Kunya-Urgench. Khiva kemudian berkembang sebagai salah satu pusat perdagangan budak di Asia Tengah pada abad yang sama.[3] Pada paruh pertama abad ke-19, terdapat 30.000 orang Persia dan sejumlah orang Rusia yang diperbudak di kota tersebut sebelum dijual. Sebagian besar di antara mereka turut membangun Itchan Kala.[2]
Kekuasaan Rusia
Pada abad ke-19, Kekaisaran Rusia melancarkan tiga serangan besar ke Khiva untuk menduduki wilayah Kekhanan Khiva. Serangan pertama dan kedua, yang berturut-turut dilakukan pada 1817 dan 1839, tidak berhasil menundukkan Khiva di bawah kekuasaan Rusia. Namun, serangan kedua yang dilakukan pada 1873 kemudian berhasil menjadikan Khiva sebagai bawahan Rusia dengan status protektorat.[4]
^ ab"Khiva". Encyclopedia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-02. Diakses tanggal 2024-05-04.
^Mayers, K. (2016). The First English Explorer: The Life of Anthony Jenkinson (1529-1611) and His Adventures on the Route to the Orient. Inggris Raya: Matador. hlm. 121.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)