Danau Furnas, waduk yang diciptakan dari Bendungan Furnas di Minas Gerais, Brasil, menarik minat wisatawan yang mencari wahana kapal cepat dan menyelam di wilayah itu. Ngarai di tempat ini terbentuk oleh tembok setinggi lebih dari 20 meter. Dalam sebuah wawancara dengan GloboNews, Letnan Pedro Aihara, juru bicara Pemadam Kebakaran Minas Gerais, menjelaskan bahwa tempat ini terbentuk dari batuan sedimen dan karenanya lebih rentan terhadap angin dan hujan.[2] Tepat sebelum kejadian, Pertahanan Sipil Minas Gerais telah mengeluarkan peringatan hujan lebat di wilayah Capitólio dengan kemungkinan "kepala air" dan memperingatkan penduduk setempat untuk menghindari air terjun itu ketika musim hujan.[3]
Keruntuhan batu
Keruntuhan batu terjadi sekitar pukul 12:30 di ngarai Danau Furnas di munisipalitas Capitólio, dengan empat perahu wisata di dekat keruntuhan batu.[4] Sekitar 70 hingga 100 orang berada di tempat itu yang diisolasi dan ditutup.[3] Pemadam Kebakaran Minas Gerais awalnya melaporkan bahwa sengkayan di dekat bebatuan telah menyebabkan keruntuhan batu. Namun, menurut spesialis manajemen risiko Gustavo Cunha Melo, sengkayan mungkin telah bertindak sebagai pemicu tanah longsor, tetapi tidak selalu menjadi penyebab masalah. Ia berpendapat batu itu akan jatuh karena erosi dalam hal apa pun. Seorang juru bicara pemadam kebakaran menyatakan bahwa formasi batuan di lokasi dan hujan di wilayah tersebut mempermudah terjadinya keruntuhan batu dan cara batu itu jatuh memperburuk keadaan.[4]
Selain para penyelam, Batalyon Operasi Udara dikerahkan untuk bekerja di lokasi. Lebih dari 40 tentara dikirim ke wilayah itu dan sebuah pesawat mulai mencari korban. Polisi Sungai Furnas mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan ke tempat itu. Semua korban dibawa ke rumah sakit di wilayah itu, dengan tiga orang dilarikan ke São José da Barra, dan dua orang lagi yang terluka parah dan mengalami patah tulang di tungkai atas dibawa ke Piumhi dan Passos dengan ambulans di munisipalitas. Pesakit stabil lainnya mengalami trauma pada wajah, sementara pesakit yang lain mengalami luka ringan.[2]
Korban
34 orang terlibat dalam keruntuhan batu ini.[4] Pada 9 Januari, Pemadam Kebakaran Minas Gerais membenarkan sepuluh orang tewas dalam kejadian ini.[5] 32 orang yang terluka dirawat, dengan sebagian besar orang di antaranya mengalami luka ringan. 27 orang kemudian dinyatakan sembuh, dengan 23 orang di antaranya dirawat di Santa Casa de Capitólio dan 4 orang sisanya dirawat di Santa Casa de São José da Barra. 4 orang lainnya tetap menjalani perawatan di rumah sakit.[4]