New York City Subway adalah sebuah sistem angkutan cepat yang dimiliki oleh City of New York dan disewakan kepada New York City Transit Authority,[3] anak badan Metropolitan Transportation Authority dan juga dikenal sebagai MTA New York City Transit. Ini merupakan sistem transportasi umum tertua dan terluas di dunia, dengan 468 stasiun yang beroperasi (422, jika stasiun yang terhubung oleh transfer dihitung satu);[1][4] rute sepanjang 209 mi (337 km),[5] yang dijabarkan menjadi 656 mil (1.056 km) rel operasi; dan 842 mil (1.355 km) rel non-operasi.[6] Tahun 2010, jaringan kereta bawah tanah ini melaksanakan 1,604 miliar perjalanan dengan rata-rata lima juta (5.156.913 perjalanan) pada hari kerja, tiga juta (3.031.289 perjalanan) pada hari Sabtu, dan dua juta (2.335.077 perjalanan) pada hari Minggu.[1]
New York City Subway adalah sistem angkutan cepat kereta tersibuk keempat di dunia menurut jumlah penumpang tahunan, setelah sistem angkutan cepat di Tokyo, Moskwa, dan Seoul.[7] Meski begitu, New York City masih saja memiliki sistem tersibuk di belahan Bumi barat. NYC Subway adalah salah satu dari empat sistem angkutan cepat di AS yang memberikan layanan 24 jam sehari, 365 hari setahun, selain Chicago 'L', PATH, dan PATCO.[8]
Demonstrasi untuk sistem angkutan cepat bawah tanah di Kota New York pertama kali dibuat oleh Alfred Ely Beach tahun 1869. Beach Pneumatic Transit yang dibuatnya hanya sepanjang 312 kaki (95 m) di bawah Broadway di Lower Manhattan yang memamerkan idenya pada sistem kereta yang digerakkan oleh teknologi tabung pneumatik. Terowongan ini tidak pernah diperpanjang karena alasan politis dan finansial, meski sebelumnya telah direncanakan untuk memperpanjang terowongan ke arah selatan ke The Battery dan ke arah utara ke Sungai Harlem.[9] Sistem ini dihancurkan ketika Jalur BMT Broadway dibangun tahun 1910-an.
Badai Salju Besar 1888 membantu demonstrasi akan keuntungan dari sistem transportasi bawah tanah. Jalur bawah tanah pertama dibuka 27 Oktober 1904, hampir 35 tahun setelah pembukaan jalur melayang pertama di New York yang kemudian menjadi Jalur IRT Ninth Avenue. Harga karcis saat pembukaan waktu itu adalah $0.05 dan pada hari pertama mengangkut lebih dari 150.000 orang. Struktur tertua yang masih digunakan telah dibuka sejak 1885 sebagai bagian dari Jalur BMT Lexington Avenue di Brooklyn, saat ini menjadi bagian dari Jalur BMT Jamaica.
Ketika pertama kali dibuka, angkutan cepat di kota ini dikelola oleh 2 perusahaan yaitu Brooklyn Rapid Transit Company (BRT, kemudian menjadi Brooklyn–Manhattan Transit Corporation (BMT)) dan Interborough Rapid Transit Company (IRT). Kota ini juga terlibat: semua jalur yang dibangun untuk IRT dan hampir semua jalur untuk BRT setelah 1913 dibangun oleh pemerintah kota dan disewakan ke perusahaan-perusahaan ini. Jalur pertama yang dimiliki pemerintah dan dioperasikan Independent Subway System (IND) dibuka tahun 1932; sistem ini ditujukan untuk berkompetisi dengan perusahaan swasta dan beberapa jalur melayang dibongkar, namun tidak semua. Hal ini disebabkan karena terbatasnya dana yang diberikan oleh Badan Transportasi kota (saat ini menjadi MTA).[3] Hal ini menjadikan operator harus mengoperasikan sesuai biaya operasinya, menduakalilipatkan harga populer 5 sen saat itu.[10]
Tahun 1940, 2 perusahaan swasta dibeli pemerintah kota dan beberapa jalur melayang dihentikan pelayanannya. Integrasi berjalan cukup lambat, ada beberapa kondeksi yang dibangun antara IND dan BMT; saat ini semuanya telah bergabung menjadi satu disebut Divisi B. Karena terowongan miliki IRT lebih tajam dan stasiunnya terlalu kecil dan tidak bisa dimasuki oleh kereta Divisi B, sehingga IRT memiliki divisinya sendiri yang disebut Divisi A. Meski begitu, banyak transfer penumpang antara stasiun yang dibuat sehingga seluruh jaringan dapat dihitung sebagai satu kesatuan.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, New York City Subway mengalami penurunan penumpang paling tajam.[11][12] Jumlah penumpang turun ke tingkat zaman 1910-an, grafiti dan kejahatan banyak terjadi di kereta; secara umum juga sistem ini terlihat tidak terawat pada zaman itu, juga sering terjadi keterlambatan dan masalah dengan rel. Namun, NYCTA tetap membuka 6 stasiun baru pada tahun 1980-an dan memesan 1.775 rangkaian baru. Pada awal 1990-an, kondisi telah berubah jauh lebih baik, meskipun tumpukan perawatan yang telah terakumulasi selama 20 tahun masih dilanjutkan sampai sekarang.[12]
Di abad 21, sistem ini terus berkembang meski terguncang bencana beberapa kali. Serangan 11 September 2001 menyebabkan gangguan layanan pada jalur-jalur yang melewati Lower Manhattan, terutama Jalur IRT Broadway – Seventh Avenue, yang rutenya tepat berada di bawah World Trade Center antara stasiun Chambers Street dan Rector Street. Beberapa seksi terowongan, juga stasiun Cortlandt Street, yang tepat berada di bawah menara kembar, rusak parah dan harus dibangun kembali sehingga pelayanan ke selatan Chambers Street dihentikan sementara. Sepuluh stasiun terdekat lainnya ditutup selagi debu dan puing dibersihkan. Per Maret 2002, 7 stasiun telah dibuka kembali. Sisanya (kecuali Cortlandt Street) dibuka kembali 15 September 2002, bersama dengan layanan ke selatan Chambers Street.[13][14] Tahun 2012, Badai Sandy kembali mendatangkan malapetaka: sebagian terowongan bawah tanah kebanjiran. Meski kerusakannya bisa ditangani dalam 6 bulan, namun proyek rehabilitasi jangka-panjang masih berlanjut sampai sekarang.[15]
Metode konstruksi
Ketika kereta IRT dibuka tahun 1904, terowongan yang ada dibangun dengan metode cut-and-cover.[16] Jalanan dihancurkan untuk menggali terowongan sebelum kemudian dibangun ulang dari atas.[16] Metode ini efektif digunakan pada lapisan halus dan kerikil dekat permukaan jalan.[16] Meski begitu, diperlukan pengaman pengeboran untuk seksi yang lebih dalam, seperti terowongan pada seksi antara Harlem dan East River, yang menggunakan terowongan besi tuang, segmen antara 33rd dan 42nd streets di bawah Park Avenue, 116th Street dan 120th Street di bawah Broadway, dan 145th Street dan Dyckman Street (Fort George) di bawah Broadway dan Saint Nicholas Avenue dan terowongan antara 96th Street ke Central Park North – 110th Street & Lenox Avenue, semuanya menggunakan terowongan batu atau dilapis beton.[16]
Sekitar 40% jalur kereta ini berjalan pada rel diatas tanah atau melayang, termasuk struktur layang, jembatan beton, tanggul, dan potong buka. Semua metode konstruksi ini terpisah dari perlintasan sebidang dari jalan raya dan pejalan kaki, dan semua perpotongan antara 2 jalur kereta terpisah dengan flying junction. Perkecualian ada pada 2 jalur pada persimpangan 142nd Street dan persimpangan Myrtle Avenue di mana kedua rel berpotongan pada tingkat yang sama.
7.700 pekerja yang membangun jalur awal angkutan cepat ini kebanyakan terdiri dari imigran yang tinggal di Manhattan. Para pekerja ini juga yang mengerjakan ekspansi-ekspansi selanjutnya.[17]
^The IRTmain line, which is considered to be the first New York City "subway" line, opened in 1904; however, the Ninth Avenue Line, a predecessor elevated railroad line, operated its first trial run on July 3, 1868, according to Facts and Figures 1979–80, published by the New York City Transit AuthoritySee also nycsubway.org, and the West End Line railroad opened in 1863. A small portion of the latter line's original right-of-way is still in daily use near Coney Island. thethirdrail.net
^MacKechnie, Christopher. "The Two Methods of Subway Construction". about.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-10. Diakses tanggal May 7, 2014. In exchange for these advantages are two major disadvantages. One is financial: "deep bore" construction costs significantly more than 'cut and cover'