Keputusan pembelianKeputusan pembelian adalah perilaku yang mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual maupun rumah tangga yang membeli jasa maupun produk untuk dikonsumsi secara pribadi.[1] Keputusan Pembelian merupakan proses pemilihan dan penilaian dari berbagai alternatif pilihan sesuai dengan kepentingan dengan menetapkan pilihan tersebut karena dianggap lebih menguntungkan dibandingkan alternatif yang lain. Selain itu, keputusan pembelian dapat diartikan sebagai proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi perilaku-perilaku alternatif dan memilih satu diantara perilaku tersebut. FaktorKeputusan pembelian merupakan satu tahapan dari proses keputusan pembelian dari konsumen sebelum perilaku pasca pembelian, untuk memasuki tahap keputusan pembelian, konsumen dihadapkan beberapa pilihan. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi keputusan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian: Faktor InternalFaktor internal merupakan faktor yang bisa memengaruhi konsumen dalam memutuskan keputusan pembelian. Faktor ini berasal dari dalam diri masing-masing individual. Faktor internal meliputi persepsi, keyakinan, motivasi, dan pembelajaran.
Faktor EksternalFaktor eksternal adalah faktor yang memengaruhi keputusan pembelian suatu individu yang bersumber dari luar diri konsumen. Faktor eksternal meliputi beberapa hal, diantaranya keanggotaan dalam suatu kelompok, kelas sosial, dan budaya
ProsesKedudukan individu atau konsumen amat penting jika menyangkut-pautkannya dengan sebuah organisasi atau perusahaan. Konsumen menuntut tidak sebatas kebutuhannya yang terpenuhi tetapi juga dari keinginan pribadi masing-masing.[2] Sejalan dengan terus berkembangnya teknologi informasi, peningkatan kepuasan konsumen terhadap kebutuhan dan keingannya terpenuhi akan terus mengalami kemajuan untuk konsumen menentukan, memahami, dan mengetahui banyaknya alternatif pilihan sebelum kepada tahan keputusan pembelian, Keputusan seorang konsumen juga dapat dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk pekerjaan, keadaan ekonomi, dan usia. Perilaku konsumen akan menetapkan arah proses pengambilan keputusan pembelian dari individu.[3] Dalam proses keputusan pembelian, terdapat tiga proses, di antaranya: Proses loyalti merekSeorang konsumen akan melakukan pembelajaran berdasarkan pengalaman yang ia dapatkan dari masa lalu, Contoh kasus dalam pembelian sepatu sepak bola merek Adidas. Dalam hal ini, pembelian merupakan hal penting bagi konsumen, sedangkan untuk sepatu sepakbola adalah keputusan penting dalam menunjang individu tersebut dalam berolahraga dan loyalitas merek akan muncul ketika pasca pembelian produknya. Proses Complex Decision MakingProses ini dapat terjadi jika keterlibatan kepentingan cukup tinggi pada keputusan pembelian oleh konsumen. Contoh kasus, pengambilan keputusan dalam pembelian produk sepatu. Pada kasus yang terjadi, konsumen akan aktif dalam menjaring berbagai informasi untuk mempertimbangkan serta mengevaluasi beberapa pilihan merek yang tersedia dengan menetapkan kriteria tertentu yang telah dibuat oleh konsumen tersebut sebelum masuk ke dalam tahap keputusan pembelian. Dalam merumuskan strategi pemasaran, subjek dalam proses ini dianggap sangat penting karena konsep perilaku kunci dalam mengambil keputusan berdasarkan pencarian berbagai informasi, persepsi, dan sikap relevan dengan pengembangan strategi pemasaran yang akan ditetapkan di masa depan. Berikut tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan:
Referensi
|