Kepangeranan-Keuskupan Hildesheim
Kepangeranan-Keuskupan Hildesheim (bahasa Jerman: Hochstift Hildesheim) adalah negara bagian Kekaisaran Romawi Suci dari abad pertengahan hingga tahun 1803. Wilayah ini dikuasai oleh Uskup Hildesheim, sehingga penguasanya memiliki wewenang duniawi dan gerejawi sebagai pangeran-uskup. Negara ini dinamai dari ibu kotanya, Hildesheim. Setelah Kadipaten Sachsen ditaklukkan oleh Kerajaan Franka, Kaisar Karel yang Agung pada tahun 800 mendirikan sebuah keuskupan misionaris di istananya di Elze (Aula Caesaris), sekitar 19 km di sebelah barat Hildesheim. Anaknya Ludwig yang Saleh mendirikan Keuskupan Hildesheim pada tahun 815 yang dipersembahkan untuk Bunda Maria. Selama pertemuan Dewan Kekaisaran Romawi Suci Mainz pada tanggal 15 Agustus 1235, Uskup Konrad II diakui sebagai pangeran-uskup Hildesheim oleh Kaisar Friedrich II. Akibatnya, Hildesheim mulai turut campur dalam urusan wilayah tetangganya, seperti di kadipaten Braunschweig-Lüneburg yang dikuasai oleh Wangsa Welf. Hal ini memicu Perang Keuskupan Hildesheim pada tahun 1519-1523 yang membuat Hildesheim kehilangan banyak wilayah. Pada abad ke-16, wilayah Hildesheim dan sekitarnya menjadi Protestan, tetapi keuskupan ini tetap dapat mempertahankan kemerdekaannya dari negara-negara Protestan tetangga, seperti Braunschweig-Lüneburg. Dua abad kemudian, selama proses mediatisasi Jerman pada tahun 1803, keuskupan ini disekularisasi dan dibubarkan. Wilayahnya pertama-tama diberikan kepada Kerajaan Prusia, tetapi empat tahun kemudian wilayah ini diserahkan kepada Kerajaan Westfalen. Seusai kekalahan Napoleon, Kongres Wina pada tahun 1815 menyerahkan wilayah Hildesheim kepada Kerajaan Hannover. Distrik (Ämter)
Pranala luar |