Kemah mewah atau kemah glamor (bahasa Inggris: glamping, lakuranglamorous dan camping) adalah gaya berkemah dengan kemudahan dan adakalanya dengan layanan bergaya sanggraloka yang biasanya tidak dikaitkan dengan kemah tradisional. Kemah mewah menjadi populer dalam kalangan wisatawan abad ke-21 yang mencari kemudahan modern seperti Wi-Fi,[1] di samping "eskapisme dan rekreasi pertualangan berkemah",[2][3][4][5] dengan berbagai penginapan seperti kabin, rumah pohon, dan tenda.[1]
Sejarah
Kata glamping pertama kali muncul di Britania Raya pada tahun 2005[6] dan ditambahkan ke Kamus Bahasa Inggris Oxford pada tahun 2016.[7] Kata itu baru, tetapi konsep yang berkonotasi dengan glamping, yaitu tinggal dalam tenda yang mewah (atau tinggal di tempat berkemah lain), tidak. Pada abad ke-16, Earl Skotlandia dari Atholl menyiapkan pengalaman mewah di dataran tinggi untuk kunjungan dari Raja James V dan ibundanya. Di sini, adipati mendirikan tenda-tenda mewah dan mengisinya dengan semua perbekalan istana rumahnya sendiri.[8]
Pada waktu yang sama, Usmaniah mempunyai tenda-tenda megah yang diangkut dari satu misi ketentaraan ke misi berikutnya. Seluruh tim perajin melakukan perjalanan dengan tentara untuk mendirikan dan memelihara tenda kekaisaran ini. Seperti yang diterangkan oleh Profesor Nurhan Atasoy,
Ornamen indah baik di dalam maupun di luar tenda yang digunakan oleh para sultan Usmani membuatnya menjadi tempat tinggal yang megah dan cocok untuk seorang penguasa. Pada acara-acara istiadat, tenda dihidangkan untuk menciptakan latar teater yang indah, seperti yang kita lihat dengan jelas digambarkan dalam lukisan miniatur yang menggambarkan andrawina, acara menghadap, dan perayaan yang berlangsung di kompleks tenda kekaisaran selama berabad-abad. Tenda kekaisaran dihiasi dengan mewah seolah-olah merupakan paviliun dan kerap kali mempunyai rancangan yang menyerupai panel berubin, biasanya dengan pola bunga, baik dalam karya appliés menggunakan kain yang berbeda warna atau disulam dengan berbagai jahitan menggunakan benang sutra dan logam.[11]
Tren terkini
Sekitar 400 tahun kemudian, pada tahun 1920-an, safari Afrika menjadi "hal yang harus dilakukan" dalam kalangan orang Amerika dan Britania yang kaya. Walaupun pelancong kaya yang mencari pertualangan, mereka tidak mau mengorbankan kenyamanan dan kemewahan. Dari pembangkit (generator) listrik hingga bak mandi lipat dan kotak sampanye, para pelancong diberikan setiap kemewahan rumahan saat bertualang.[12]
Yang lain berpendapat bahwa kemah mewah baru-baru ini dapat ditelusuri kembali ke tahun 1990-an ketika kamp safari menjadi semakin populer di Afrika dan pesisir Muangthai.[13] Pada tahun 2011, CNN melaporkan bahwa kemah mewah juga menjadi populer di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.[13] Kemah mewah versi modern menawarkan kepada orang berlibur "tenda-tenda perancang yang luas lengkap dengan seprai lembut dan bukannya kantong tidur yang berkeringat".[13] Dengan meminimalkan dampak terhadap lingkungan dari terus-menerus membongkar tenda dan membuang sampah sembarangan, kemah mewah juga dapat dibilang ramah lingkungan.[13]