Kei Okami
Kei Okami (岡見 京 , Okami Kei) (11 September 1859 – 2 September 1941)[1][2] adalah seorang dokter Jepang. Dia adalah Wanita Jepang pertama yang memperoleh gelar dalam bidang kedokteran barat dari Women's Medical College of Pennsylvania. Kehidupan awalKei Okami lahir dengan nama Nishida Keiko pada tahun 1858 di Prefektur Aomori. Dia lulus dari Sekolah Perempuan Yokohama Kyoritsu pada tahun 1878, dan kemudian mengajar bahasa Inggris di Sekolah Perempuan Sakurai. Dia menikah dengan seorang guru seni, Okami Senkichiro, pada usia 25 tahun. Pasangan ini kemudian melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.[3] Pelatihan medisDi Amerika Serikat, Kei Okami belajar di Women's Medical College of Pennsylvania, menerima bantuan dari Women's Foreign Missionary Society of the Presbyterian Church. Setelah empat tahun belajar, dia lulus pada tahun 1889, bersama Susan La Flesche Picotte.[4][5] Ia menjadi wanita Jepang pertama yang memperoleh gelar kedokteran barat dari universitas barat. Karir medisSetelah kembali ke Jepang, Kei Okami juga bekerja di Rumah Sakit Jikei (sekarang Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Jikei) atas undangan Takaki Kanehiro. Dia mengundurkan diri karena Kaisar Meiji, menolak perawatannya karena dia adalah seorang perempuan.[6][7], Lalu, dia membuka klinik miliknya sendiri yang dijalankan di rumahnya di Akasaka Tameike, Minato, Tokyo.[8] Kei Okami bekerja sebagai ginekolog dan juga mengobati pasien tuberkulosis. Kemudian, dia menutup praktek dokternya, dan menjabat sebagai wakil kepala sekolah di Sekolah Perempuan Shoei (pendahulu dari SMP dan SMA Perempuan Shoei), yang didirikan oleh saudara iparnya Kiyomune. Pada tahun 1897, dia membuka rumah sakit kecil untuk wanita sakit bekerja sama dengan temannya, Ny. True. Dia juga mendirikan sekolah keperawatan di tempat yang sama. Rumah sakit tersebut ditutup setelah sembilan tahun, karena jumlah pasiennya sangat sedikit, sebagian besar pasiennya terbatas pada pengkhotbah perempuan asing. Selanjutnya, dia pensiun karena kanker payudara.[8] Sebagai seorang Kristiani yang taat, ia berpartisipasi dalam pekerjaan misionaris di Jepang, serta mengajar anatomi kepada para perawat di salah satu rumah sakit terbesar di Jepang.[9] Referensi
|