Pada 10 Juni 2024, Dornier 228 Angkatan Pertahanan Malawi yang membawa Wakil Presiden Malawi Saulos Chilima dan sembilan penumpang lainnya jatuh di Hutan Lindung Chikangawa di Distrik Mzimba, menewaskan semua penumpang.
Latar belakang
Sebuah pesawat Dornier 228 yang dioperasikan oleh Angkatan Pertahanan Malawi, bersama Wakil Presiden Saulos Chilima, mantan Ibu Negara Patricia Shanil Muluzi dan delapan penumpang lainnya, termasuk tiga awak militer,[1] meninggalkan Bandar Udara Internasional Kamuzu di ibu kota Lilongwe pada pukul 9:17 pagi waktu setempat pada 10 Juni 2024, dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Mzuzu di Wilayah Utara, sekitar 370 km (230 mil) jauhnya, pada pukul 10:02.[2] Para penumpang sedang dalam perjalanan untuk menghadiri pemakaman mantan menteri pemerintah Ralph Kasambara, dan akan kembali ke Lilongwe setelah pemakaman.[3][4]
Kecelakaan
Dalam pernyataan yang dibuat oleh Kantor Kepresidenan dan Kabinet, pesawat tersebut menghilang dari radar tak lama setelah lepas landas dari Lilongwe, sehingga pejabat penerbangan tidak dapat menghubungi pesawat tersebut. Hilangnya pesawat mendorong dilakukannya operasi pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat.[5] Cuaca buruk terjadi di sepanjang jalur penerbangan yang dituju, dan saksi mata melaporkan adanya kecelakaan pesawat di kawasan Hutan Chikangawa. Ponsel Chilima diklaim oleh sumber berita lokal terakhir terdeteksi sekitar pukul 10.30 CAT.[3] Pihak berwenang mengatakan bahwa pesawat tersebut berbalik arah dari Mzuzu karena jarak pandang yang buruk.[6]
Puing-puing pesawat ditemukan oleh tentara Angkatan Pertahanan Malawi di Hutan Chikangawa pada 11 Juni. Tidak ada korban selamat yang ditemukan.[6]
Upaya penyelamatan
Presiden Lazarus Chakwera membatalkan kunjungan ke Bahama setelah mengetahui hilangnya pesawat tersebut dari Panglima Angkatan Pertahanan Malawi Jenderal Valentino Phiri, dan memerintahkan operasi pencarian dan penyelamatan.[7][8] Dia juga menyerukan doa bagi mereka yang hilang dan keluarga mereka. Amerika Serikat, Inggris, Norwegia dan Israel menawarkan bantuan dan menyediakan "teknologi khusus".[1]
Pasca kecelakaan
Chakwera mengatakan dia "sangat sedih dan menyesal" atas bencana tersebut dan memuji Chilima, menggambarkannya sebagai "Wakil Presiden yang tangguh". Ia menambahkan, jenazah para korban sedang diangkut ke Lilongwe.[6]
Referensi