Katedral Pyongyang atau umumnya dikenal sebagai Katedral Changchung (bahasa Korea: 장충성당) adalah sebuah gereja katedralKatolik yang terletak di wilayah Changchung, Songyo-guyok, Pyongyang, ibu kota negara Korea Utara. Katedral ini merupakan pusat kedudukan dan takhta bagi Keuskupan Pyongyang. Katedral ini merupakan salah satu dari hanya empat tempat ibadah Kristiani (Katolik) resmi di Pyongyang. Katedral tersebut beroperasi di bawah Asosiasi Katolik Korea.[1]
Sejarah
Sebelum pemisahan dua Korea, Pyongyang adalah kota dengan jumlah pemeluk Katolik terbanyak di Korea, dan dikenal sebagai "Yerusalem Korea".[2] Pada tahun 1945, hampir ⅙ warganya beragama Katolik. Oleh karena itu, Pyongyang dijadikan satu-satunya keuskupan di Korea Utara.
Namun, setelah pemisahan dua Korea, pemerintah Komunis di bawah Kim Il Sungmenganiaya umat Katolik dan Kristiani lainnya sebagai kolaborator dan mata-mata imperialis; bahkan seorang Nasionalis Katolik terkenal Cho Man-sik, yang awalnya lebih berpengaruh daripada Kim, ditangkap dan ditembak. Sebagian besar komunitas Katolik dibunuh atau dipenjarakan, dan lebih banyak lagi yang melarikan diri ke selatan.
Katedral Changchung aslinya, dibangun dari bata merah pada akhir abad ke-19, dihancurkan dalam Perang Korea oleh pasukan Amerika. Sebelumnya, pada tahun 1949, Uskup resmi terakhir Pyongyang, Fransiskus Hong Yong-ho, telah dipenjarakan oleh pemerintah komunis; dia kemudian menghilang. Kematiannya diakui oleh Tahta Suci pada tahun 2013, meskipun tanggal pasti kematiannya tidak diketahui.[3]
Pada tahun 1988, sebuah katedral baru dibuka di Pyongyang Timur. Pada saat yang sama, dua gereja nondenominasional Protestan dibuka sebagai upaya pemerintah untuk menunjukkan kebebasan beragama.[4]
Operasi
Katedral ini dioperasikan oleh Asosiasi Katolik Korea dan tidak berafiliasi dengan Takhta Suci.[1][5] Karena hubungan yang tegang dengan Takhta Suci, Katedral Changchung saat ini tidak memiliki uskup atau bahkan seorang imam yang ditahbiskan.[2][4] Tidak ada pastor tetap juga. Misa dijalankan oleh pastor asing.[1]