Katedral Metropolitan Transfigurasi Tuhan Kita, juga dikenal sebagai Katedral Metropolitan Palo atau sekadar Katedral Palo, adalah sebuah gereja katedralKatolik yang berlokasi di Palo, Leyte, di Filipina. Katedral ini mernjadi milik Vikariat Palo di bawah pusat kedudukan dan takhta Keuskupan Agung Metropolitan Palo.
Pada bulan Oktober 1596 dua Yesuit, Fr. Cristobal Jimenez, S.J., dan Fr. Francisco Encinas, S.J., melakukan perjalanan dari Dulag ke Palo di sepanjang pantai timur, ditemani oleh para prinsipal terkemuka, Don Alonso Ambuyao dan empat orang lainnya.
Rombongan sampai di Sungai Bunga (sekarang sungai San Joaquin) dan memasuki rumah Ambuyao. Keesokan harinya, mereka sampai di pemukiman Kutay (sekarang menjadi lokasi kota Palo) di tepi Sungai Bangon. Setibanya di sana, populasi pemukiman tersebut berkurang drastis karena wabah cacar.
Pada tahun 1598, gereja pertama Palo dibangun oleh Pastor Jimenez. Gereja ini diresmikan pada tanggal 15 Agustus, hari raya Maria Diangkat ke Surga, salah satu hari raya atau devosi terpenting Ordo Jesuit, sehingga mendedikasikan gereja tersebut kepada Bunda Maria. Selama waktu itu Romo Jimenez juga meresmikan pembaptisan seorang kepala suku setempat bernama Datu Kanganga dari Malirong, yang ia baptis sebagai Don Juan Kanganga, dan yang ditunjuk sebagai gubernur kecil Palo oleh pemerintah Spanyol.
Pada bulan November 1599, Romo Diego Garcia, S.J. (yang ditugaskan oleh Roma untuk melakukan kunjungan ke Wakil Provinsi Filipina) tiba di Tinago, Samar, dan melanjutkan ke stasi misi di Leyte, yang mengarah pada konferensi Jesuit dari kedua provinsi kepulauan di Palo . Dua puluh enam Jesuit menghadiri konferensi yang dimulai pada tanggal 6 Januari 1600. Hasil konferensi tersebut adalah pengurangan banyak provinsi menjadi tiga: Carigara, Dulag dan Alangalang .
Pada awalnya, Palo adalah visita di bawah Kediaman Yesuit Dulag. Pada tahun 1613, setelah penyerbuan penjajah Joloan, residencia dipindahkan ke Dagami. Ia telah memberikan yurisdiksi atas misi Malaguicay (sekarang, Tanauan), Malirong (sekarang, Brgy. Libertad, sekarang barangay Palo) dan Banayon, termasuk Palo.
Bertahun-tahun kemudian, Palo menjadi pusat kediaman Yesuit karena lokasinya yang strategis. Laporan Yesuit mengungkapkan bahwa kediaman pusat Yesuit sudah berada di Palo pada tahun 1700-an tetapi secara resmi hanya diberi nama Dagami. Itu tetap berada di bawah administrasi Yesuit sampai pengusiran mereka pada tahun 1768.
