Katedral Basco, yang secara kanonik dinamai sebagai Katedral Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda, dan umumnya dikenal sebagai Gereja Santo Domingo, adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di Basco, Pulau Batan Utara, Batanes, Filipina.
Karena Batanes diberi nama Provincia de la Concepcion dalam catatan keagamaan pada saat pendiriannya, gereja pertama didedikasikan kepada Bunda Maria dari Dikandung Tanpa Noda, Pelindung Prelatur Batanes.[1] Ada spekulasi bahwa gambar Yang Dikandung Tanpa Noda dibawa ke Batanes selama ekspedisi tahun 1783.[1] Sebagai gereja paroki, gereja ini menyandang nama Gereja Santo Domingo, untuk menghormati dari santo pelindung ibu kota Batanes, yaitu Basco, sementara itu didedikasikan untuk Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda sebagai sebuah katedral.[2]
Sejarah
Dengan berdirinya kota Basco pada tanggal 26 Juni 1783, muncullah misi injili yang dipimpin oleh Pastor Dominika Bartholome Artiguez dan Baltazar Calderon.[1] Gereja pertama dibangun di kota Basco dan terbuat dari cogon dan kayu.[3]
Sekitar tahun 1795, karena seringnya terjadi kebakaran dan angin topan yang menghancurkan bangunan, gereja batu mulai dibangun, yang dimungkinkan oleh tukang batu, pemotong batu, dan tukang kayu yang didatangkan dari Cagayan.[1] Masyarakat mulai memanfaatkan kapur tidak hanya sebagai bumbu kunyah pinang, namun juga untuk membuat dinding yang dipadukan dengan pasir dan batu. Selama masa ini, pembangunan gereja batu Basco berlangsung,[3] dengan Fr. Nicolas Castaño mendesain fasad pada tahun 1812, dan biara pada tahun 1814.[1]
Gereja telah mengalami renovasi sebagai respons terhadap bencana. Bangunan ini dibakar dan dibangun kembali sekitar tahun 1860 hingga 1863, dan direnovasi pada tahun 1950.[4] Gereja rusak parah akibat gempa bumi Juli 2000. Di bawah kepemimpinan Uskup Jose Salazar, O.P, katedral dibangun kembali dalam bentuk aslinya, yang selesai pada tahun 2011.[4]
Lihat juga
Referensi