Katedral Bacolod
Katedral Bacolod atau yang bernama resmi Katedral San Sebastian adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di Bacolod, Negros Occidental di Filipina. Katedral ini adalah pusat kedudukan dari Keuskupan Bacolod. SejarahSebuah desa kecil yang dihuni oleh orang Melayu bernama Magsungay ditempatkan di bawah perlindungan St. Sebastian oleh misionaris Katolik awal pada tahun 1700-an. Desa ini kemudian dikenal sebagai San Sebastian de Magsungay dan berada di bawah pemerintahan Bernardo de los Santos, gobernadorcillo pertama di desa tersebut.[3] Karena meluasnya serangan bajak laut Moro, masyarakat Magsungay pindah ke pemukiman baru di daerah perbukitan yang disebut bakólod, pendahulu kota Bacolod modern. Pada tahun 1806, Pdt. Leon Pedro diangkat sebagai pastor paroki pertama. Bertahun-tahun kemudian, Romo Gonzaga, seorang pastor muda dari Barcelona, merencanakan pembangunan Gereja San Sebastian. Gereja asliPastor Julian (atau Juan)[4] Gonzaga, dari Barcelona, Spanyol, pastor paroki dari tahun 1818 hingga 1836, membangun gereja aslinya pada tahun 1825. Terbuat dari kayu dengan atap besi galvanis. Gereja awalnya memiliki lonceng berukuran sedang. Sumbangan lonceng gereja lainnya diberikan oleh Romo Roman Manuel Locsin, yang memberikan hadiah besar, dan Romo Mariano de Avila, yang memberikan satu lagi ketika ia menjadi pastor paroki pada tahun 1863 setelah kematian Romo Locsin.[5] Gereja batuPembangunan struktur dalam bentuknya yang sekarang dimulai pada tanggal 27 April 1876, di bawah pimpinan Romo Mauricio Ferrero, OAR. Pekerja penjara disediakan oleh gubernur politik-militer, Pendeta Roma, yang memenangkan Romo Ferrero juga akan merancang dan mengawasi pembangunan penjara batu, Penjara Provinsi lama.[6] Batu karang dari pulau Guimaras digunakan sebagai bahan bangunan utama. Kayu keras dari pohon di Palawan digunakan untuk bagian kayu pada struktur. Lonceng Romo Mariano de Avila dipasang di menara lonceng selama pembangunan gereja.[5] Uskup Mariano Cuartero dari Keuskupan Agung Jaro menahbiskan gereja pada malam pesta Santo Sebastian, 19 Januari 1882. Keesokan harinya Uskup Cuartero merayakan misa kepausan di hadapan jemaat pejabat pemerintah dan Gereja di provinsi tersebut dan Iloilo, pastor paroki dan warga terkemuka.[5] Lihat jugaReferensi
|