Sebuah gereja tanah liat kecil telah didirikan oleh pastor Prancis, Romo Dupuy sebelum tahun 1900. Pada awal abad ini misionaris Our Lady of La Salette tiba di Antsirabe dan pada tahun 1908 membangun sebuah gereja yang memiliki panjang 22 meter, lebar 16 meter, tinggi 8 meter, dengan menara lonceng setinggi 14 meter.[2]
Pada tahun 1921 dengan berdirinya Keuskupan Antsirabe, Mgr François Dantin memerintahkan agar sebuah gereja baru dibangun, karena gereja sebelumnya terlalu kecil untuk pertumbuhan populasi Katolik di Madagaskar. Dantin juga memerintahkan agar gereja ini menjadi katedral untuk keuskupan baru.[2]
Pastor Joseph Michaud adalah ahli bangunan dan arsitek gereja baru itu. Monsinyur Jean-Baptiste Raharijaona adalah direktur proyek tersebut. Batu penjuru, yang diimpor dari Prancis, diletakkan pada tahun 1924. Pada tanggal 5 Januari 1925, pekerjaan pembangunan gedung baru dimulai. Pada tanggal 19 September 1931 katedral secara resmi diresmikan, meskipun bangunannya belum selesai. Pada tanggal 22 September 1931 pemberkatan resmi dilakukan, dipimpin oleh Monsinyur François Dantin di hadapan Uskup Charles Givelet, kemudian Vikaris Apostolik Fianarantsoa, dan Uskup Etienne Fourcadier, kemudian Vikaris Apostolik Tananarive.[2]
Gereja saat ini berdiri dengan panjang 60 meter, lebar 16,77 meter, tinggi 14 meter. Menara loncengnya memiliki ketinggian 45 meter.[2]
Pada tahun 2005 paroki merayakan hari jadinya yang ke-75.[3]
Hari ini
Setiap 19 September gereja bertindak sebagai tempat ziarah di keuskupan untuk hari raya Bunda Maria dari La Salette. Katedral mengadakan misa setiap hari Minggu pukul 6:30 dan 9 pagi.[3]